Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Meski Indonesia Pesta Gol atas Guam, Bima Sakti Tak Selebrasi demi Hormati Korban Tragedi Kanjuruhan

Najmul Ula - Selasa, 4 Oktober 2022 | 15:13 WIB
Pemain timnas U-17 Indonesia, Arkhan Kaka Putra, nampak melakukan selebrasi menyambut pelukan rekannya seusai mencetak gol dalam laga pekan pertama grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 3 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pemain timnas U-17 Indonesia, Arkhan Kaka Putra, nampak melakukan selebrasi menyambut pelukan rekannya seusai mencetak gol dalam laga pekan pertama grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 3 Oktober 2022.

Skor 14-0 saat peluit akhir membuat Indonesia melebihi torehan Uni Emirat Arab, yang "cuma" mencetak sembilan gol menghadapi lawan yang sama.

Meski berpesta gol atas lawannya, para pemain Indonesia menyadari tak perlu selebrasi berlebihan mengingat situasi kelam yang melanda sepak bola negeri ini.

Arkhan Kaka mengawali quattrick dengan gestur dua tangan diangkat ke atas, yang berarti tak mau berselebrasi.

Pelatih Bima Sakti juga menyetujui seluruh pertandingan digelar tanpa penonton, meski itu membuat Indonesia tak memanfaatkan keuntungan kehadiran suporter.

Menurut Bima, kehadiran suporter di stadion hanya akan menunjukkan sikap tak menghargai pada korban tragedi Kanjuruhan.

Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, sedang memantau para pemainnya dalam laga pekan pertama grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 3 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, sedang memantau para pemainnya dalam laga pekan pertama grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 3 Oktober 2022.

"Untuk penonton kami sepakat karena untuk menghargai kejadian kemarin d Stadion Kanjuruhan," ujar Bima sesudah laga (3/10/2022).

"Karena banyak saudara kita yang meninggal dunia, kalau di sini ada penonton, teriak-teriak, kan tidak respek," jelasnya.

Bima sendiri mempunyai memori di Malang, mengingat ia lama membela Persema Malang dan sempat menjadi kapten di sana.

Baca Juga: Komnas HAM Singgung Dugaan Gas Air Mata Kedaluwarsa saat Tragedi Kanjuruhan

Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.