Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Blunder Berulang Bima Sakti di Laga Terpenting Timnas Indonesia, Memang Beda Kelas Dibanding Pelatih Asing?

Najm Ula - Senin, 10 Oktober 2022 | 12:48 WIB
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, tampak sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya saat bertanding dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, tampak sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya saat bertanding dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.

BOLANAS.COM - Bima Sakti mengambil keputusan keliru di laga terpenting Piala AFF 2018 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, empat tahun berlalu dan blunder terus terulang.

Bima Sakti dengan sendirinya mengatakan ia bukan pelatih untuk laga besar bagi timnas Indonesia, jika melihat dua hasil berjarak empat tahun.

Bima Sakti bertanggung jawab atas kekalahan memalukan timnas Indonesia U-17 dari Malaysia di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Minggu (9/10/2022).

Pada laga semalam, timnas Indonesia U-17 di luar dugaan dibantai dengan skor 1-5 melawan Malaysia yang tak difavoritkan.

Baca Juga: Pemain Jadi Korban, Daftar Kesalahan Bima Sakti yang Berujung Pembantaian Tak Terlupakan dari Malaysia

BolaNas.com telah menjelaskan tiga kesalahan Bima Sakti yang berakibat hasil menyedihkan di laga terakhir tersebut.

Jika dirujuk lebih jauh, maka kesalahan ketiga Bima Sakti merupakan pengulangan dari kesalahan yang sama empat tahun silam, saat ia menukangi timnas senior di Piala AFF 2018.

Saat itu, Bima Sakti ditunjuk mendadak menjadi pelatih timnas senior setelah Luis Milla hengkang usai Asian Games 2018.

Setelah tampil meyakinkan di Asian Games 2018, timnas Indonesia tiba-tiba menjadi bulan-bulanan di Piala AFF 2018, dengan cuma menduduki peringkat empat Grup A.

Baca Juga: Dibantai Malaysia, Ada 2 Dosa PSSI yang Buat Timnas Indonesia U-17 Gagal Lolos ke Piala Asia U-17 2023

Kegagalan terbesar Bima Sakti terjadi pada laga ketiga melawan Thailand, saat ia mengambil keputusan mengejutkan mengubah komposisi tim.

Andritany Ardhiyasa yang "tak bersalah" dalam dua laga pertama melawan Singapura dan Timor Leste, diputuskan digeser oleh Awan Setho.

Perjudian Bima Sakti mempercayai Awan Setho harus dibayar mahal, karena kiper muda itu menjadi penyebab langsung gol pertama Thailand.

Thailand pun dapat membalikkan dengan cepat, lalu memenangi laga dengan skor 4-2.

Empat tahun berselang, Bima Sakti kembali melakukan blunder dalam hal pergantian pemain, kali ini di level timnas Indonesia U-17.

Aksi Riko Simanjuntak saat berlaga melawan Thailand dalam lanjutan laga grup B Piala AFF 2018, di St
affsuzukicup.com
Aksi Riko Simanjuntak saat berlaga melawan Thailand dalam lanjutan laga grup B Piala AFF 2018, di St

Kapten berpengaruh Iqbal Gwijangge absen karena kartu kuning, dan Bima Sakti memilih memainkan Femas Crespo yang sejatinya seorang gelandang bertahan.

Tanpa berlatih di lapangan sebelum laga, Femas Crespo menjadi titik lemah Indonesia di lini pertahanan saat melawan Malaysia.

Ia menjadi penyebab langsung gol pertama Malaysia, yang kemudian diikuti gol kedua, ketiga, dan keempat.

Baca Juga: Nasib Timnas U-17 Indonesia di Ujung Tanduk usai Dibungkam Malaysia di Laga Terakhir Kualifikasi Piala Asia U-17 2023

Baru setelah itu Bima Sakti menyadari kesalahannya dan mengganti Femas dengan Andre Pangestu, lalu cuma kebobolan satu gol lagi.

Di turnamen Kualifikasi Piala Asia U-17 ini, keputusan Bima tak mengupgrade skuat dan tak merotasi skuat menjadi problem lain yang "membunuh" tim ini.

Dalam dua aspek terakhir tersebut (upgrade dan rotasi), Bima tak mengikuti Shin Tae-yong di timnas U-20.

Jika empat tahun lalu Bima Sakti gagal mempertahankan level yang dibangun Luis Milla, kini ia gagal meniru keputusan jitu yang diambil Shin Tae-yong.

Barangkali memang seruan "local pride" tak berlaku untuk membawa timnas Indonesia berprestasi di kancah internasional.

Baca Juga: Jumlah Peserta Grup Tak Merata Buat Indonesia Keok di Klasemen Runner-up, AFC Gagal Ciptakan Kompetisi Adil?

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najm Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.