Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fakta Baru di Balik Tragedi Kanjuruhan, Polri Akui Tembakkan Gas Air Mata Kedaluwarsa

Unggul Tan Ngasorake - Senin, 10 Oktober 2022 | 17:36 WIB
Polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang,  Sabtu (1/10/2022) malam.
TRIBUNNEWS.COM
Polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Meski begitu, Dedi Prasetyo belum bisa menyebut berapa jumlah gas air mata yang kedaluwarsa tersebut.

Pasalnya, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan laboratorium forensik (labfor).

"Saya belum tahu jumlahnya tapi masih didalami oleh labfor (laboratorium forensik) tapi ada beberapa," ujarnya.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa gas air mata kedaluwarsa seharusnya sudah tidak begitu berbahaya.

Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
KOMPAS.COM/IMRON HAKIKI
Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga: Jadwal Kick-off Liga 1 Masih Abu-abu, Thomas Doll Akhirnya Liburkan Skuad Persija

Sebab, kadar zat kimia pada gas air mata kedaluwarsa sudah berkurang.

"Ketika tidak diledakkan di atas maka akan timbul partikel lebih kecil lagi dari pada partikel yang lebih kecil lagi daripada bedak yang dihirup kemudian kena mata mengakibatkan perih."

"Jadi kalau sudah expired justru kadarnya berkurang, kemudian kemampuannya akan menurun," tutur Dedi.

Sejauh ini Polri sendiri sudah menetapkan enam tersangka di balik tragedi Kanjuruhan.

Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.