Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, angkat bicara soal desakan kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang diminta untuk mundur dari jabatannya.
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah mengumumkan hasil investigasi mereka atas tragedi Kanjuruhan, Malang.
Dalam hasil investigasi tersebut, TGIPF menyatakan PSSI dianggap bersalah atas tragedi tersebut.
TGIPF merekomendasikan Mochamad Iriawan dan para anggota Komite Eksekutif (Exco) untuk mengundurkan diri dari PSSI.
TGIPF juga mendesak PSSI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menyusun ulang formasi pengurusnya.
Baca Juga: Kabar Baik untuk Shin Tae-yong, Cahya Supriadi akan Susul Timnas U-20 Indonesia ke Eropa
Jika PSSI tak segera menggelar KLB dan memperbaiki sistem keamanannya, seluruh kompetisi sepak bola Indonesia tidak akan mendapat izin.
Menanggapi saran dan hasil investigasi TGIPF tersebut, Menpora, Zainudin Amali, akhirnya angkat bicara.
Zainudin Amali menjelaskan bahwa pada dasarnya pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI untuk menggelar KLB.
Pasalnya, hal tersebut masuk ke dalam ranah football family.
"Ada area yang tidak bisa dimasuki oleh pemerintah," kata Zainudin Amali dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).
Zainudin Amali mengatakan bahwa PSSI dilindungi ole statua FIFA.
Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa sembarangan mengatur PSSI.
"Urusan sepak bola urusan PSSI tentu itu ada di atasnya FIFA," ujarnya.
Lebih lanjut, Menpora menyebut nantinya pemerintah akan berkomunikasi langsung dengan FIFA.
Dalam waktu dekat Presiden FIFA, Gianni Infantino memang dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia.
Nantinya Gianni Infantion juga akan bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Arahan dari Pak Presiden jelas sekali bahwa nanti beliau akan bertemu dengan presiden FIFA akan mendiskusikan berbagai hal," ungkap pria berusia 60 tahun itu.
"Akan tetapi sekali lagi pemerintah tidak akan intervensi," sambungnya.
Zainudin Amali menyebut pemerintah kini lebih berhati-hati saat berurusan dengan PSSI.
Pasalnya, pemerintah tak ingin hukuman FIFA untuk sepak bola Indonesia di masa lalu kembali terulang.
"Kami sudah ada pengalaman pemerintah intervensi ke PSSI langsung kita disanksi, langsung kita kena ban," tutur Amali.
"Saya tidak mau itu terulang karena itu yang menjadi area pemerintah kita kerjakan yang di luar itu ada federasi nasional dan federasi internasional dan mengurus," tandasnya.
Baca Juga: Minus Satu Pemain, Timnas U-20 Indonesia Akhirnya Bertolak Menuju Turki
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Kompas.com |