Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Merujuk Batalnya MU ke Indonesia di 2009, Perlu 3-4 Tahun Sampai Klub Eropa Mau Singgah ke Indonesia Usai Tragedi Kanjuruhan

Najmul Ula - Rabu, 2 November 2022 | 06:00 WIB
Ekspresi Sir Alex Ferguson saat memimpin sesi latihan Manchester United.
TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL
Ekspresi Sir Alex Ferguson saat memimpin sesi latihan Manchester United.

Hotel Ritz Carlton merupakan hotel mewah yang akan digunakan skuat Setan Merah selama berada di Indonesia.

Manajemen Manchester United memutuskan membatalkan kunjungan ke Indonesia, sesuatu yang sangat disayangkan segenap stakeholder sepak bola Tanah Air.

"Kami terpaksa batal datang ke Jakarta dengan alasan keamanan terkait dengan dua ledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott pagi ini," ujar CEO David Gill (17/7/2009).

"Kami juga kecewa karena persiapan untuk pertandingan tur ke Jakarta sudah dilakukan jauh-jauh hari, tetapi semua itu terpaksa dibatalkan dengan alasan keamanan," tegasnya.

Sesudah momen kelam itu, klub Eropa seakan tak mau datang ke Indonesia.

Cristiano Ronaldo (kiri) merayakan golnya bersama Nemanja Vidic saat Manchester United menghadapi Wi
beri
Cristiano Ronaldo (kiri) merayakan golnya bersama Nemanja Vidic saat Manchester United menghadapi Wi

Kombinasi antara ketiadaan jaminan keamanan dan dualisme PSSI membuat klub Eropa tak melirik Indonesia.

Bisa jadi dalam kacamata klub Eropa, sepak bola Indonesia adalah pasar yang penuh masalah, sehingga perlu menunggu beberapa tahun untuk melihat potensinya.

Pergantian musim 2010 dan 2011 dilalui dengan sepinya klub Eropa ke Indonesia, paling banter pemain top dunia yang datang sendirian untuk berlibur.

Baca Juga: Sabah FC Lolos ke 8 Besar Piala Malaysia, Kepindahan Saddil Ramdani ke Austria Tertunda?

Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.