Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atasan Ferry, yaitu komisaris utama PT LIB Juni Rachman, bahkan memberi skenario terburuk apabila Liga 1 tak mendapat izin.
Meski tak menyebut kata pembubaran, Juni Rachman mengkhawatirkan Liga 1 tak bisa dilanjutkan.
"Kalau lewat tanggal 2 Desember 2022, itu sudah berat," tutur Juni Rachman.
"Liga 1 2022/23 dilanjutkan pada 2 Desember 2022 saja masa recovery pemain sudah berat (apalagi lewat dari tanggal itu)," tandasnya.
Dengan kata lain, Liga 1 2022/23 bisa dianggap bubar (null and void) ketimbang mengorbankan kesehatan pemain.
Apabila benar Liga 1 harus dihentikan total, maka sejarah berulang bahwa PSSI tak sanggup memutar kompetisi untuk ketiga kalinya dalam kurang dari satu dekade.
Pada 2015, kompetisi QNB League (nama baru Liga Super Indonesia) dihentikan pada pekan ketiga akibat intervensi pemerintah yang berujung sanksi FIFA.
Pada 2020, Liga 1 dihentikan juga pada pekan ketiga akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: TC di Pulau Dewata Jelang Piala AFF 2022, Timnas Indonesia akan Pinjam Markas Bali United
Editor | : | Najmul Ula |