Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong memilih Muhammad Rafli yang tak mencetak assist maupun gol di Arema FC, tetapi meninggalkan beberapa striker tajam di Liga 1.
Shin Tae-yong boleh jadi tak menerapkan meritokrasi dalam penentuan striker timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Dalam skuat timnas Indonesia yang dipersiapkan menuju Piala AFF 2022, terdapat empat nama yang berposisi sebagai striker, dengan satu nama terpental akibat cedera.
Empat calon ujung tombak timnas Indonesia tersebut adalah Ilija Spasojevic (Bali United), Muhammad Rafli (Arema FC), Dendy Sulistyawan (Bhayangkara FC), dan Ramadhan Sananta (PSM Makassar).
Baca Juga: Duel Papan Bawah Berakhir 0-0, Tak Banyak Momen Keren Tercipta di Laga Barito Putera Vs Dewa United
Adapun satu pemain yang dicoret akibat cedera meskipun diproyeksikan sebagai penyerang utama adalah Dimas Drajad dari Persikabo 1973.
Dari empat striker yang tersedia, tiga di antaranya merupakan pencetak gol ulung dengan torehan bervariatif di Liga 1 musim ini.
Ilija Spasojevic memimpin dengan koleksi tujuh gol, diikuti Ramadhan Sananta dengan tiga gol dan Dendy Sulistyawan dengan dua gol (plus dua assist).
Sayangnya terdapat satu nama yang tak kontributif bagi klubnya, yaitu Muhammad Rafli yang bahkan bukan striker utama di Arema FC.
Muhammad Rafli yang merupakan menantu dari waketum PSSI Iwan Budianto itu cuma mengecap 221 menit dalam tujuh laga Liga 1 musim ini.
Artinya, Rafli tak pernah dipercaya bermain lebih dari 45 menit oleh pelatih Arema FC, di samping sama sekali tak punya torehan gol ataupun assist!
Di sisi lain, terdapat striker tajam yang beredar di Liga 1 tetapi ditinggalkan Shin Tae-yong entah karena alasan apa.
Nama teratas yang muncul adalah Dedik Setiawan, striker Arema FC (lebih sering tampil dibanding Rafli) yang mendadak gacor dengan empat gol.
Dedik Setiawan memang mengecewakan di Piala AFF 2020 silam, tetapi itu tak membuatnya pantas untuk tak dicoba kembali.
Berikutnya, masih ada nama lebih muda seperti Nur Hardianto (Borneo FC) dengan empat gol, atau Septian Bagaskara (Rans Nusantara) dengan tiga gol.
Dari jumlah gol, tiga nama yang disebut terakhir bahkan lebih baik atau menyamai torehan striker yang ada dalam daftar pilihan Shin Tae-yong.
Bagaimanapun, keputusan memilih pemain terkadang tidak didasarkan jumlah gol semata.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Brace Dedik Setiawan Bikin Persis Solo Gigit Jari, Arema FC Petik 3 Poin
Shin Tae-yong lama menghiraukan Ilija Spasojevic yang sejatinya striker tertajam Indonesia di Liga 1 karena karakter pemain yang tak sesuai sistem bermain.
Hanya karena Dimas Drajad cedera saja, Shin Tae-yong akhirnya berpaling pada Spaso yang sudah berusia 35 tahun.
Shin Tae-yong pun tak terhitung telah mengeluhkan minimnya striker lokal berkualitas di Liga 1.
"Masalah striker ini selalu jadi masalah, saya berusaha untuk menyelesaikan masalah ini sampai saat ini," ucap Shin (1/6/2022).
"Masalah Liga Indonesia saat ini memang banyak striker asing, jadi pemain lokal tidak dapat naik, jadi tidak bisa dibuat pemain baik," jelasnya.
Editor | : | Najmul Ula |