Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala AFF - Lagu 'Ojo Dibandingke' Punya Makna Sedih, Suporter Malaysia Pesimis Timnya Bisa Saingi Indonesia?

Najmul Ula - Kamis, 22 Desember 2022 | 10:57 WIB
Pemain Malaysia, Faisal Halim selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Myanmar, di Stadion Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar, Rabu (21/12/2022).
Pemain Malaysia, Faisal Halim selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Myanmar, di Stadion Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar, Rabu (21/12/2022).

BOLANAS.COM - Suporter Malaysia menyanyikan lagi "Ojo Dibandingke" dari Indonesia, kebetulan Harimau Malaya turun dengan skuat seadanya di Piala AFF 2022.

Suporter Malaysia tengah viral usai menyanyikan lagu sedih asal Indonesia yang dipopulerkan Farel Prayoga, Ojo Dibandingke.

Viralnya momen tersebut bertepatan dengan laga perdana timnas Malaysia menghadapi Myanmar di Piala AFF 2022, Rabu (21/12/2022).

Semalam, timnas Malaysia beruntung dapat mempertahankan skor 1-0 berkat gol yang dicetak Faisal Halim.

Baca Juga: Liga 1 2022/23 - Awal Musim Terseok di Zona Merah, Persib Kini Sejajar Persija Berkat Revolusi Luis Milla

Tuan rumah Myanmar tampil spartan di kandang sendiri, bahkan mendapat hadiah penalti pada menit ke-92.

Sayang, sepakan penalti itu dapat ditepis kiper Malaysia yang menjalani debut Piala AFF, Syihan Hazmi.

Penyelamatan vital itu membuat timnas Malaysia yang compang-camping dapat mengawali Piala AFF 2022 dengan kemenangan.

Untuk sementara, Malaysia menempati posisi runner-up Grup B, hanya kalah selisih gol dari Vietnam yang membantai Laos.

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Jelang Lawan Kamboja, Shin Tae-yong Sebut Timnas Indonesia Punya Satu Keuntungan

Kembali ke suporter Malaysia, lagu "Ojo Dibandingke" yang mereka nyanyikan sebenarnya memiliki arti menyedihkan.

Berikut terjemahan lirik lagu yang diciptakan seniman asal Boyolali, Abah Lala, tersebut.

"Orang seperti ini kok dibanding-bandingkan, disaing-saingkan."

"Ya pasti kalah."

"(Walaupun) kukejar, aku ya tidak mampu, hanya sekuatku, mencintaimu."

Suporter Malaysia bisa jadi menyanyikan lagu bernada pesimis tersebut setelah melihat tim Harimau Malaya datang dengan skuat seadanya ke Piala AFF 2022.

Pelatih Kim Pan-gon sebelumnya mengeluhkan baru pertama kali menemui situasi di mana timnas tak diperkuat pemain terbaik.

Problem ini muncul setelah sebelas pemain Johor Darul Takzim dan satu pemain Sri Pahang FC mengundurkan diri dari pemusatan latihan.

FAM menyampaikan keputusan massal tersebut diambil karena "urusan pribadi", tetapi pernyataan pemilik JDT mengungkap hal kontroversial.

Bos JDT, Tunku Ismail Ibni Ibrahim (JDT), menyatakan Piala AFF 2022 mengganggu masa libur offseason para pemain.

Baca Juga: Langkah Keliru Shin Tae-yong, Ferarri dan Dzaky Kehilangan Potensi Menit Main Melimpah di Liga 1

Jika para pemainnya berpartisipasi di Piala AFF, mereka akan kehilangan waktu libur dan bakal dalam kondisi kelelahan menyambut musim depan.

"Dalam karier saya ini adalah pertama kalinya (timnas tak diperkuat pemain terbaik)," sesal Kim Pan-gon (1/12/2022).

"Hal semacam ini bisa terjadi karena sudah tertulis dalam peraturan FIFA, saya menerima keputusan itu," sambungnya.

Berbanding terbalik dengan timnas Indonesia, pelatih Shin Tae-yong dapat memilih pemain terbaik meski Liga 1 terus bergulir.

Timnas Indonesia juga disokong oleh rombongan pemain abroad yang dimotori Asnawi Mangkualam.

Barangkali, suporter Malaysia sedang membandingkan tim kesayangannya dengan tim Indonesia kala menyanyikan "Ojo Dibandingke" di atas.

Baca Juga: Fenomenal di Liga 1 Musim Ini, Yakob Sayuri Resmi Jadi Suksesor Bek Kanan Liga Belgia di Piala AFF 2022

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.