Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Thailand menjuarai Piala AFF 20222 dengan skuat pelapis, sepak bola Indonesia berada di level jauh di bawahnya.
PSSI merespons kegemilangan timnas Thailand di Piala AFF 2022 dengan kebijakan tak populer yang justru merupakan langkah mundur.
Timnas Thailand baru saja menjuarai Piala AFF 2022 setelah mengalahkan Vietnam pada laga final, Senin (16/1/2023).
Hebatnya, pasukan Gajah Perang mengamankan trofi ketujuhnya dengan skuat pelapis, karena para pemain terbaik memilih absen.
Baca Juga: Kompetisi Dihentikan PSSI, Perwakilan Klub Liga 2 Ngadu ke Menpora
Sebagai contoh, Chanathip Songkrasin menarik diri demi beristirahat menyambut musim berat di Liga Jepang.
Selain itu, Chanathip juga sudah menjuarai Piala AFF tiga kali, sehingga mau memberi tempat pada pemain muda.
Pihak federasi Thailand merespons dengan memanggil pemain yang sepenuhnya berkarier di liga lokal, dengan tambahan satu dari Liga Malaysia.
Pada akhirnya skuat "B" Thailand itu bisa menyapu bersih semua musuh di Piala AFF 2022.
Baca Juga: Klasemen Pekan ke-18 Liga 1 2022/23 - 4 Laga Ditunda, Persib Digeser Persija, dan PSM Masih Berkuasa
Di fase grup, Thailand mengalahkan Filipina, Kamboja, dan Brunei, serta hanya sekali ditahan imbang Indonesia.
Di semifinal, tim asuhan Mano Polking sempat kalah di leg pertama dari Malaysia, tetapi membantai mereka pada leg kedua.
Di final, Vietnam sebagai lawan terberat bisa memberi perlawanan, hanya untuk Theerathon Bunmathan mencetak gol penentu.
Kemenangan skuat pelapis Thailand itu membuktikan bahwa Thai League memiliki kualitas paling baik dibanding kompetisi lain Asia Tenggara.
Thai League rutin mengirim klub ke Liga Champions Asia, serta langganan mengekspor pemain ke Liga Jepang.
Sementara itu di Indonesia, ekosistem demikian belum dijumpai lantaran carut marutnya kompetisi lokal.
Liga 1 diwarnai banyak drama, termasuk yang paling tragis adalah Tragedi Kanjuruhan.
PSSI dianggap tidak profesional dengan memicu terjadinya tragedi itu, lalu mengambil kebijakan tidak profesional pula mengenai liga.
Per Kamis (12/1/2023), PSSI memutuskan Liga 2 2022/23 dibubarkan dan Liga 1 tidak akan dikenakan degradasi.
Pihak pemain, klub, hingga APPI mengkritik keputusan itu dengan alasan ekonomi, tetapi yang tidak banyak dibahas adalah integritas kompetisi.
Dengan Liga 2 dibubarkan, Indonesia kehilangan satu kasta yang bisa menempa pemain yang tak tertampung di Liga 1.
Dengan Liga 1 tanpa degradasi, kompetisi kasta tertinggi kehilangan ruh dan rentan diwarnai laga tak berkualitas hingga akhir musim.
Tampaknya, Thailand terlalu jauh meninggalkan Indonesia.
Baca Juga: Wajah Datar Theerathon Usai Amankan Trofi, Juara Piala AFF Terlalu Biasa Bagi Pemain Thailand
Editor | : | Najmul Ula |