Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Indonesia memiliki stok melimpah di sektor gelandang serang dan winger untuk dikirim ke luar negeri, seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, hingga Saddil Ramdani.
Bahkan di posisi striker yang dibilang langka, Indonesia memiliki Bagus Kahfi yang sudah "teruji" di sepak bola Eropa bareng FC Utrecht dan Asteras Tripolis.
Semua nama di atas belum menghitung nama yang muncul di bawah radar, juga tak memasukkan pemain naturalisasi atau blasteran.
Dari daftar di atas terkuak bahwa tak ada kiper Indonesia yang cukup berani untuk bersaing di luar zona nyaman, biarpun secara kualitas barangkali bisa bersaing.
Pelatih kiper Persib Bandung asal Brasil, Luizinho Passos, pernah menyebut kiper Indonesia sejatinya dapat diadu dengan kiper negara seberang.
"Indonesia punya kiper hebat. Saya suka kiper Indonesia. Saya pikir mereka memiliki peluang untuk bermain di klub luar negeri," ujar Luizinho (13/5/2020).
"Untuk sekarang contohnya seperti Nadeo (Argawinata), (Muhammad) Ridho, di Persib ada Teja (Paku Alam), mereka punya peluang untuk bisa bermain di tim-tim luar negeri," urainya.
Praktis kali terakhir Indonesia mempunyai kiper "abroad" adalah pada musim 1996/97, saat Kurnia Sandy bermain di Sampdoria.
Baca Juga: Zona Nyaman dan Alasan Keluarga, Sabah FC Berhasil Pertahankan Saddil Ramdani dari Godaan Klub Eropa
Editor | : | Nungki Nugroho |