Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bernardo Tavares sekali lagi mempertanyakan kualitas wasit Indonesia, PSM Makassar mengatasi Arema FC dalam laga hujan kartu.
Bernardo Tavares heran melihat mekanisme pemilihan wasit Liga 1 sekaligus marah setelah inkompetensi berulang para pengadil.
PSM Makassar besutan Tavares meraih kemenangan dalam lapangan buruk rupa dan wasit yang obral kartu di laga terbaru Liga 1.
PSm Makassar baru saja membungkam Arema FC pada laga pekan ke-22 Liga 1 2022/23 dengan skor 1-0, Sabtu (4/2/2023) kemarin.
Pada laga kemarin, wasit Cahya Sugandi menjadi pembicaraan usai mengeluarkan total sembilan kartu kuning dan dua kartu merah.
Biarpun pertandingan Liga 1 memang selayaknya banyak dihujani kartu karena banyaknya tekel brutal, terdapat pertanyaan apakah semua keputusan Cahya Sugandi tepat.
Kartu merah langsung untuk Safrudin Tahar memang tepat, tetapi banyak pelanggaran kecil yang langsung diganjar kartu kuning.
Jayus Hariono menjadi korban "kemurahan hati" Cahya Sugandi itu saat memenangi perebutan bola, tetapi mendapat kartu kuning kedua sehingga terpaksa mandi lebih cepat.
Dalam laga yang tak mencerminkan kualitas terbaik Liga 1 itu, PSM membawa pulang tiga poin berkat sontekan Kenzo Nambu pada babak kedua.
Pasukan Ramang sejatinya bisa unggul lebih cepat pada babak pertama, jika pelanggaran Adilson Maringa kepada Wiljan Pluim berbuah penalti.
Barangkali karena terdapat inkonsistensi penegakan pelanggaran oleh wasit itu, Bernardo Tavares menyampaikan kemurkaannya.
"Saya tahu wasit yang memimpin dari Liga 2, saya respek Liga 2, beberapa pemain saya dari Liga 2, (tapi) wasit seperti mengacaukan pertandingan," keluh Tavares (4/2/2023).
"Saya coba memahami bagaimana mereka membuat keputusan, kartu merah diberikan pada kami, Anda bisa lihat pelanggaran lain lebih parah tidak dihadiahi," urainya.
Tavares juga mempertanyakan bagaimana PSSI dan PT LIB mengevaluasi performa wasit.
"pemain kalau tidak memberikan performa terbaik tidak akan dipilih atau sulit mendapatkan klub," tutur Tavares.
"Pelatih kalau tidak memberikan hasil yang baik akan dipecat."
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Hujan Kartu di Lapangan PTIK, PSM Taklukkan Tim Musafir Arema FC
"Bagaimana dengan wasit (jika menampilkan performa jelek)?" tanyanya.
PSSI tampak tak memiliki rencana komprehensif untuk meningkatkan kualitas wasit Indonesia.
Di Inggris, FA memiliki badan tersendiri bernama PGMOL (Professional Game Match Officials Limited) yang diketuai eks wasit kenamaan Howard Webb.
Di Indonesia, komite wasit dipimpin oleh anggota Exco PSSI (yang berarti tidak independen) dan bukan berlatar belakang wasit, Ahmad Riyadh.
Baca Juga: Ancaman Serius untuk Pertahanan Persib, Luis Milla Soroti Ujung Tombak PSS Sleman
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | BolaSport.com |