Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selandia Baru membuktikan kesalahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal di level tertinggi, dibuktikan dengan dua gol tersebut.
Kemudian menghadapi Guatemala, Indonesia sejatinya dapat membatasi tim lawan menguasai bola, walaupun juga tak bisa menembus pertahanan lawan.
Untuk hal terakhir tersebut dapat dimaklumi, lantaran Guatemala merupakan tim terkuat yang ditempa kompetisi elite di Concacaf.
Namun untuk cara kebobolan, Indonesia kembali mengulangi kesalahan yang berakibat hadiah gol bagi tim lawan.
Kali ini kesalahan Arkhan Fikri dalam mengontrol bola dapat dimanfaatkan pemain Guatemala untuk mencetak gol tiga poin dari tengah lapangan.
Dari dua laga tersebut, seluruh tiga gol yang bersarang di gawang Cahya Supriadi dan Daffa Fasya berasal dari kesalahan sendiri!
Apabila Indonesia terus mempertahankan kesalahan ini, jangan harap kita dapat berbicara banyak di Piala Dunia U-20 2023.
Shin Tae-yong tidak menutup mata terkait kelemahan mencolok ini, dan berniat memperbaikinya menjelang Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kutukan Persikabo 1973 Berlanjut, PSIS Curi Satu Poin dari Bogor
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | BolaSport.com |