Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelanggaran itu termasuk fatal, sehingga wasit tak perlu mendapatkan protes apabila mencabut kartu merah.
Seburuk apa pun tindakan Teja tersebut, itu bisa menjadi pembelajaran tentang risiko bermain sebagai sweeper-keeper.
Peran kiper yang menyapu bola itu saat ini tak dimiliki timnas Indonesia, terutama melihat semifinal Piala AFF 2022 melawan Vietnam.
Pada leg kedua di kandang lawan, Nadeo Argawinata terlalu terpaku di garis gawang sehingga Vietnam dapat dengan mudah mengincar garis di belakang pertahanan.
Umpan lambung Vietnam jatuh tepat di antara bek Indonesia dan kiper, tetapi Nadeo memilih bertahan di kotak enam yard.
Bola lambung itu memantul di dalam kotak penalti, tetapi Nadeo tidak cukup berani untuk merangsek mengamankan bola.
Alhasil, Nguyen Tien Linh dapat membobol gawang Indonesia hanya dalam dua menit sejak kick-off.
Di atas kertas, Teja yang sudah terlatih menyapu bola berkat polesan Luis Milla dapat mengamankan bola semacam itu ketimbang Nadeo.
Baca Juga: Hasil PSS Vs Persikabo - Bomber Timnas Indonesia Jinakkan Elang Jawa di Bumi Sembada
Pelatih Shin Tae-yong juga tampak perlu mencari kiper nomor satu baru bagi timnas Indonesia, setelah performa Nadeo memburuk hingga tergeser di Bali United.
Teja Paku Alam boleh jadi cocok untuk mengisi lowongan itu, hanya jika ia belajar dari kesalahan konyol kontra Barito.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Barito Putera Comeback, Blunder Konyol Teja Paku Alam Bikin Persib Merana
Editor | : | Nungki Nugroho |