Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dua Kerusuhan Suporter dalam Sepekan Bukti Tragedi Kanjuruhan Belum Jadi Pelajaran

Nungki Nugroho - Rabu, 5 April 2023 | 11:23 WIB
Suporter timnas Indonesia membentangkan spanduk terkait tragedi Kanjuruhan dalam laga pekan pertama Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 Desember 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Suporter timnas Indonesia membentangkan spanduk terkait tragedi Kanjuruhan dalam laga pekan pertama Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 Desember 2022.

Kursi stadion pun terlihat berterbangan lantaran menjadi objek alat penyerangan kedua kelompok suporter yang bertikai.

Belum diketahui secara pasti pemicu gesekan antar suporter tersebut. Pasalnya, sejak menit awal, jalannya pertandingan berjalan lancar.

Butuh waktu sekitar 13 menit untuk wasit kembali melanjutkan pertandingan Persib Bandung vs Persis Solo.

Laga ini pun berakhir 3-1 untuk kemenangan Persib Bandung atas Persis Solo.

Gol kemenangan Persib Bandung ke gawang Persis Solo disumbangkan oleh brace David da Silva dan lesakan Frets Butuan.

Dua kerusuhan tersebut seakan menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia belum banyak belajar dari kasus Tragedi Kanjuruhan.

Seperti diketahui, 135 nyawa melayang akibat insiden gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengatakan bahwa tidak mudah untuk membenahi suporter di Indonesia.

"Memang membenahi dari sisi ini bukan pekerjaan mudah. Dalam UU Keolahragaan itu ada pasal soal suporter, makanya mereka mulai mau diorganisir, tadinya enggak mau," ucap mantan Menpora tersebut.

"Pelan-pelan lah, saya kan setelah lahir undang-undang, sudah kami undang suporter di Le Meridien (Sarasehan Suporter)," imbuhnya.

Komite Disiplin dikabarkan tengah menimbang untuk memberi sanksi terhadap suporter yang terlibat kerusuhan.

"Iya itu sedang di Komdis. Ya itu masih (Ketua Komdis masih Erwin Tobing), belum ganti. Bisa diganti kalau kongres rencananya Mei."

"Badan yudisial masih tetap, itu bisa berganti kalau kongres. Jadi dia berhenti setelah kongres. Kita sudah minta untuk Komdis menanggulanginya," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.