Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lebanon yang menghuni 100 besar ranking FIFA rupanya memainkan level yang jauh di bawah tim senior.
Menghadapi tim yang lebih lemah, tim Garuda cuma menciptakan beberapa peluang pada babak pertama.
Jeam Kelly Sroyer menjadi pemain paling aktif, dengan melepas cutback yang tak disambut Titan Agung dan kemudian menembak sendiri dari sisi yang sama.
Peluang paling berbahaya bagi Indonesia tercipta saat Rizky Ridho merangsek ke depan dan melepas cutback, hanya untuk disambut sepakan melambung Taufany.
Suporter Indonesia pantas kecewa dengan intensitas laga ini, dengan Lebanon mendapat peluang berbahaya Nasser Mohamed pada akhir babak.
Pada babak kedua, Indra Sjafri mencoba memasukkan tenaga baru dalam diri Ananda Raehan, Ronaldo Kwateh, dan Ramadhan Sananta.
Tak lama kemudian giliran Ikhsan Nul Zikrak dan Irfan Jauhari yang mendapat kesempatan.
Namun semua pemain anyar itu hanya menghasilkan peluang tunggal Ramadhan Sananta yang tembakannya melebar dalam situasi satu lawan satu.
Baca Juga: Erick Thohir Bersumpah Tidak 'Selingkuhi' Shin Tae-yong: Demi Allah Saya Tidak Bicara Sama Siapa Pun
Editor | : | Najmul Ula |