Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain aksi defensif buruk, Rio juga tak memiliki kepercayaan diri untuk berperan dalam aspek ofensif.
Dengan kata lain, sektor kanan pertahanan Indonesia seakan "mati" pada laga malam itu.
Shin Tae-yong kemudian kapok memainkan Rio, dan lebih memilih menaruh Rachmat Irianto ketika Asnawi tak bisa tampil.
Setahun berselang, Rio beruntung mendapatkan dukungan penuh di Persija yang dibesut pelatih top Thomas Doll.
Oleh Thomas Doll, Rio bermain dalam posisi baru sebagai right wingback, atau bek sayap kanan dalam formasi tiga bek.
Dalam posisi itu, Rio menangguk 2.050 menit main dalam 30 pertandingan, serta mencetak satu gol dan dua assist.
Berkat kontribusi maksimal Rio di sayap kanan, Persija mengamankan posisi runner-up Liga 1 di belakang PSM Makassar.
PT LIB kemudian menganugerahi gelar pemain muda terbaik Liga 1 2022/23 kepada Rio, mengalahkan nama tenar seperti Marselino Ferdinan.
Baca Juga: PSSI Sesumbar Punya Kejutan untuk FIFA Matchday, Shin Tae-yong Ingatkan Jangan Omong Doang
Editor | : | Najmul Ula |