Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya masih muda, saya merasa baik saja (walaupun menempuh jarak jauh)," ucap Son sebelum Asian Games 2018.
"Saya hanya perlu mengatasi jet lag, itu (cuma) sebuah alasan untuk mengatakan saya lelah setelah perjalanan panjang," jelasnya.
Singkatnya, Son mampu menjadi ujung tombak Spurs, sekaligus menjadi kapten dan bomber timnas Korsel, dilakukan dengan menaklukkan jarak separuh globe.
Marselino, walaupun tak bermain di level yang sama dengan Son, dapat mengikuti jejaknya dengan melakukan hal serupa untuk KMSK Deinze dan timnas Indonesia.
Bahkan, Marselino menempuh jarak lebih jauh dari Son, yaitu 11.400 km untuk terbang Belgia-Indonesia.
Dalam usia 18 tahun, masih banyak waktu bagi Marselino untuk menjadi pemain reguler di Eropa, juga menjadi pemain reguler di timnas Indonesia.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - Cuma Bertahan Seumur Jagung, Bali United Resmi Depak Satu Pemain Asingnya
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | Yonhap |