Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bek Tengah Jadi Eksekutor Penalti, Start Buruk Rizky Ridho untuk Jadi Sergio Ramos-nya Indonesia

Najmul Ula - Senin, 1 Mei 2023 | 13:34 WIB
Sergio Ramos melakukan selebrasi saat berseragam Real Madrid.
TWITTER.COM/MARCAINENGLISH
Sergio Ramos melakukan selebrasi saat berseragam Real Madrid.

BOLANAS.COM - Rizky Ridho menjadi eksekutor penalti saat timnas Indonesia U-22 mengalahkan Filipina, berniat mengikuti jejak Sergio Ramos.

Rizky Ridho memulai perjalanan menjadi Sergio Ramos-nya Indonesia dengan start buruk di SEA Games 2023.

Bek tengah berusia 21 tahun itu mengeksekusi penalti pada babak kedua laga timnas Indonesia kontra Filipina, Sabtu (29/4/2023).

Sayang, penalti Ridho terlalu lemah sehingga dapat ditepis kiper Filipina, Quincy Kammerad.

Baca Juga: Sempat Mengeluh Jet Lag dan Kelelahan, Marselino Ferdinan Nyatanya Terlalu Tangguh untuk Level SEA Games

Bek tengah sebagai eksekutor penalti memang terbilang familiar di Liga 1, karena posisi itu mayoritas dihuni bek asing yang berpengaruh bagi tim.

Ondrej Kudela misalnya, bek asal Rep Ceska itu mencetak satu dari dua gol untuk Persija pada musim ini melalui titik putih.

Hal berbeda terjadi di sepak bola Eropa, di mana seorang bek tengah jarang bisa merebut kepercayaan menjadi eksekutor penalti.

Hanya bek tengah dengan kharisma tinggi yang bisa melewati para gelandang dan striker untuk mengambil penalti, dengan contoh terbaik Sergio Ramos.

Baca Juga: Rio Fahmi Tahun Lalu Beda dengan Tahun Ini, Dua Assist Usai Diajari Thomas Doll Cara Lepas Umpan Silang

Sergio Ramos merupakan bek berpengaruh pada masanya di Real Madrid dan timnas Spanyol.

Sepanjang kariernya, ia sudah mencetak 30 gol melalui penalti untuk Madrid dan Spanyol, dari 35 kesempatan menjadi eksekutor.

Ridho saat ini berada di titik yang sama dengan Ramos, yaitu bek dengan profil paling berpengaruh di tim berkat senioritas.

Ridho sudah mengantongi 19 caps di timnas senior dan 38 penampilan di kasta tertinggi bersama Persebaya, bisa dibilang statistik tertinggi di timnas U-22.

Dengan modal senioritas, Ridho ditunjuk menjadi salah satu eksekutor penalti timnas U-22 di SEA Games 2023.

Bek timnas U-22 Indonesia, Rizky Ridho, sedang menguasai bola saat bertanding dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (14/4/2023) malam.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Bek timnas U-22 Indonesia, Rizky Ridho, sedang menguasai bola saat bertanding dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (14/4/2023) malam.

Kegagalan melawan Filipina membuat Ridho batal memulai perjalanan langka sebagai bek tengah cum eksekutor.

Meski begitu, pelatih Indra Sjafri tampak tak keberatan dengan percobaan pertama yang luput itu.

"Sebenarnya dalam dua hari terakhir kami berkumpul dan berdiskusi siapa pemain yang akan menjadi penendang penalti," ucap Indra sesudah laga.

Baca Juga: Update Klasemen SEA Games 2023 - Dua Rival Berat Timnas Menang Mudah, Malaysia Sesumbar Menuju Final

"Dan memang Rizky Ridho salah satu dari yang kami pilih."

"Saya juga tidak akan menyalahkan personal pemain."

"Karena bagaimanapun setiap pemain telah mempunya kontribusi yang baik terhadap pertandingan ini sehingga kami bisa menang 3-0," pungkasnya.

Tugas mencetak gol pada laga itu berhasil ditunaikan Marselino Ferdinan, Irfan Jauhari, dan Fajar Fathurrahman.

Adapun duet Ridho dan Alfeandra Dewangga berhasil membawa gawang Ernando Ari tetap perawan.

Baca Juga: Gol Cantik ke Gawang Filipina, Berkat Indra Sjafri Geser Fajar Fathurrahman Jadi Winger di Timnas U-22

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Sumber : BolaSport.com,Transfermarkt.co.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.