Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Ze Valente mengungkit aksi elegan suporter Borussia Dortmund usai gagal juara, berharap fans Indonesia meniru.
Kesetiaan suporter Borussia Dortmund walau timnya gagal menjuarai Bundesliga harus ditiru fans Indonesia, demikian pendapat Ze Valente.
Ze Valente terhitung baru satu musim bermain di Liga 1 Indonesia, tetapi ia sudah merasakan "keganasan" suporter klub.
Musim lalu, Ze Valente bermain untuk PSS Sleman dan Persebaya Surabaya, tetapi ikut terdampak oleh peristiwa yang melibatkan suporter Arema FC.
Ze Valente yang kini dipertahankan Persebaya mengunggah pesan menyentuh di Instagram Story usai melihat aksi suporter Dortmund.
Dortmund mengawali pekan ke-34 Bundesliga 2022/23 sebagai pemuncak klasemen, dan hanya butuh kemenangan untuk merengkuh titel.
Berlaga di depan puluhan ribu suporternya, Die Borussen justru tampil melempem dan ditahan imbang 2-2 oleh Mainz.
Hasil itu dibarengi kemenangan Bayern Muenchen di pertandingan lain, yang membuat trofi juara beralih ke tangan raksasa Bavaria.
Baca Juga: Info Tiket FIFA Matchday Indonesia Vs Argentina - Hanya Dijual Tiga Hari, Berikut Harga Lengkapnya
Melihat "tragedi" tersebut, suporter Dortmund tak menunjukkan amarah pada para pemain, dan tetap mendukung dari tribun.
"Kami akan selalu menjadi Borussia, tidak pernah, tidak pernah klub lain," demikian nyanyian ribuan suporter di tribun legendaris Signal Iduna Park.
Ze Valente menyoroti aksi suportif di Liga Jerman itu, lantaran tak menyaksikan hal yang sama di Indonesia.
"Tidak ada yang merasa kalah lebih dari para pemain, kami sellau memberikan yang terbaik untuk menang," tulis Valente di Instagram Story.
"Dan tidak ada yang ingin menang lebih dari yang kami lakukan di lapangan, TIDAK ADA!"
"Akankah kita mengikuti contoh terbaik ini di Indonesia? atau apakah kita akan tetap liar dan terus menyerbu lapangan untuk setiap kekalahan?" pungkas Valente.
Valente tidak menyebut insiden, tetapi Liga 1 musim lalu diwarnai sederet aksi invasi suporter mendekati pemain di lapangan.
Suporter Persebaya, Bonek, merusak fasilitas Stadion Gelora Delta Sidoarjo tepat setelah timnya keok 1-2 dari Rans Nusantara FC (15/9/2022).
Yang lebih fatal, Tragedi Kanjuruhan diawali suporter yang turun ke lapangan usai laga Arema FC vs Persebaya.
Sejumlah besar Aremania menyerbu lapangan setelah peluit akhir dalam laga yang berkesudahan 2-3 untuk tim tamu.
Pihak kepolisian merespons keras dengan menembakkan gas air mata, hal yang menyebabkan jatuhnya 135 korban jiwa.
Seperti kata Valente, "liar" dan "menyerbu lapangan" terbukti menciptakan tragedi bagi sepak bola Indonesia.
Andai suporter Indonesia bisa bersikap seperti saudaranya di Jerman, kompetisi Liga 1 bakal bisa ditonton dengan nyaman.
Editor | : | Najmul Ula |