Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jika Bima Sakti melakukan hal serupa, dia akan memantau kompetisi EPA U-16 untuk mencari pemain dan menambah persaingan di timnas U-16.
Menjelang Piala Dunia U-17, Bima Sakti bahkan tak memiliki turnamen untuk scouting, lantaran EPA U-16 belum digulirkan.
Baca Juga: SUGBK Dipakai Coldplay, Gibran Siap Jika Solo Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
Jadi, Timnas U-17 Indonesia pun terancam tak mendapatkan upgrade, meskipun turnamen yang dihadapi lebih berat.
Kedua, dampak dari kesalahan pertama adalah Bima Sakti menjadi tak berani melakukan rotasi, karena kualitas pemain pelapis jauh di bawah pemain utama.
Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 merupakan ajang neraka dengan jadwal padat empat laga dalam tujuh hari.
Namun, Bima Sakti tercatat hanya merotasi (starter) di posisi dua gelandang, dengan sembilan posiis lain praktis menjadi milik satu orang.
Di lini belakang, kuartet Rizdjar Nurviat, Sutlhan Zaky, Iqbal Gwijangge (akhirnya menepi karena cedera dan kartu), dan Habil Abdillah tak pernah diberi istirahat.
Akibat kebijakan itu, Garuda Asia kalah segar dari Malaysia, yang menyimpan tenaga pemain untuk laga terakhir.
Ketiga, dampak lanjutan dari keengganan rotasi pemain, Bima Sakti keliru memasang pengganti Iqbal Gwijangge.
Editor | : | Taufik Batubara |