Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada Oktober 2022 silam, Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan bermain dalam babak kualifikasi berisi empat laga dalam tujuh hari.
Dalam jadwal sepadat itu, Bima Sakti sama sekali tak melakukan rotasi pemain starter, kecuali dua pemain di posisi gelandang serang.
Padahal, tiga lawan pertama Indonesia pada fase tersebut adalah Guam, tim yang dijamin tidak akan memberikan perlawanan.
Alhasil, tenaga pemain pun "terbuang" untuk tim yang dapat dikalahkan dengan sangat nyaman, dengan skor 14-0.
Hal berbeda dilakukan Malaysia, tim yang menurunkan tim pelapis saat menurunkan Guam, walaupun cuma memetik hasil 1-1.
Keputusan merotasi dari pihak Malaysia itu berbuah manis pada laga hidup mati melawan Indonesia.
Skuat Malaysia segar bugar lantaran pelatihnya bisa mengatur manajemen beban dengan baik, sementara Indonesia kelelahan karena dipaksa terus bermain.
Skor 5-1 disebabkan bukan karena perbedaan kualitas, tetapi karena perbedaan kondisi fisik antara dua tim.
Editor | : | Najmul Ula |