Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI mempercayai Bima Sakti untuk menangani timnas U-17 Indonesia di Piala Asia U-17 2023, kariernya diwarnai kegagalan.
Timnas U-17 Indonesia pernah merasakan kegagalan fatal bersama Bima Sakti, tetapi tidak membuat PSSI untuk berpaling dari sang legenda.
Timnas U-17 akan berlaga di level tertinggi, seturut keputusan FIFA menggelar Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.
Merespons keputusan FIFA tersebut, PSSI tidak mendatangkan pelatih anyar dan mempertahankan posisi Bima Sakti.
Sikap ini kontras dengan kebijakan PSSI menyambut Piala Dunia U-20, yakni dengan merekrut pelatih sekelas Shin Tae-yong.
Yang menjadi kontroversial, Bima Sakti terbukti gagal membawa timnas U-17 angkatan ini untuk berlaga di ajang lebih rendah, yaitu Piala Asia U-17 2023.
Pada babak kualifikasi, Bima gagal memanfaatkan status tuan rumah untuk memenangi grup yang dihuni Malaysia, UEA, Palestina, dan Guam.
Kemenangan atas tiga negara terakhir diraih dengan starter yang nyaris sama, sehingga kehabisan energi saat bersua Malaysia.
Baca Juga: Erick Thohir Tidak Sebut Nama 6 Calon Dirtek PSSI, Hansi Flick Sedang Digoyang di Timnas Jerman
Malaysia yang mengatur workload pemainnya dapat tampil segar dan membantai Garuda dengan skor telak 5-1.
Empat tahun sebelumnya, Bima juga gagal saat menangani timnas senior di Piala AFF 2018.
Saat itu Bima menangani tim yang ditinggal Luis Milla pasca Asian Games 2018, dan terbukti tidak cakap menangani timnas senior.
Pada fase grup, Indonesia kalah dari Singapura pada laga pertama dan cuma menang 3-1 atas Timor Leste.
Pada laga penentuan melawan Thailand, ia mencopot Andritany Ardhiyasa dan memasang Awan Setho, yang kelak bersalah atas gol pertama tim lawan.
Indonesia tersingkir di fase grup Piala AFF 2018, dengan cuma meraih empat poin.
Dengan sederet kegagalan di atas, Bima tampak bukan seperti Indra Sjafri, yang dapat mempertahankan kesuksesan di timnas junior selama satu dekade.
PSSI menunjuk Bima untuk Piala Dunia U-17 2023, kemungkinan besar murni karena minimnya persiapan menjelang turnamen.
Piala Dunia U-17 akan digelar pada November, sehingga sang pelatih hanya memiliki waktu efektif empat bulan untuk bekerja.
Andai mendatangkan pelatih asing, sosok tersebut belum tentu sanggup nyetel dengan pemain muda Indonesia dalam waktu singkat.
Bima terbantu dengan familiaritasnya terhadap para pemain U-17, yang praktis ia pilih dan gembleng sendiri pada tahun lalu.
Bima juga sempat mencatatkan titik tertinggi karier kepelatihannya saat memenangi Piala AFF U-16 2022 di Yogyakarta.
Dengan modal tersebut, publik Indonesia berharap Bima dapat menyajikan timnas U-17 versi lebih baik dari tahun lalu.
Editor | : | Najmul Ula |