Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Ada Kompetisi Usia Dini, Timnas U-17 Indonesia Gunakan Metode Usang Shin Tae-yong untuk Piala Dunia U-17

Najmul Ula - Rabu, 28 Juni 2023 | 18:00 WIB
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, tampak sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya saat bertanding dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, tampak sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya saat bertanding dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.

Pemain tersebut yaitu Arkhan Kaka, yang selalu tampil sebagai pemain pengganti di tiga laga terakhir Persis Solo musim lalu.

Teman sebaya Arkhan Kaka praktis belum menjalani kompetisi profesional selama satu musim penuh, sebuah prasyarat untuk menjadi pesepak bola elite.

Kondisi ini diperparah dengan PSSI yang belum menggelar kompetisi usia duni untuk umur mereka.

Kompetisi EPA U-16 dan U-18 pada musim lalu cuma digelar tiga bulan, tak mencukupi untuk menunjang kebutuhan menit main.

Musim ini, EPA U-16 dan U-18 juga belum digulirkan, dan baru berlangsung pada September hingga November mendatang.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kanan) berbincang dengan asisten pelatih Indra Sjafri saat seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/1/2020). Keduanya berperan dalam prestasi medali emas SEA Games 2023.
ANTARA FOTO
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kanan) berbincang dengan asisten pelatih Indra Sjafri saat seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/1/2020). Keduanya berperan dalam prestasi medali emas SEA Games 2023.

Akibatnya, calon pemain timnas U-17 yang masih tersebar di klub tak mendapatkan kompetisi untuk menempa diri.

Kompetisi yang ada dalam rentang sekarang hingga bulan September praktis hanya berupa turnamen jangka pendek yang tak menawarkan kontinuitas pertandingan.

Dalam situasi ini, PSSI memilih memakai metode yang lekat dengan Shin Tae-yong tetapi dikritik banyak pelatih Liga 1, TC jangka panjang.

Baca Juga: Pelatih Eropa dalam Ancaman, Patuh pada Perintah Shin Tae-yong/PSSI atau Jangan Cari Nafkah di Liga 1

Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.