Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bima Sakti memprioritaskan pemain lokal dan mencoret pemain blasteran di timnas U-17 Indonesia, sangat berbeda dengan Shin Tae-yong.
Bima Sakti mengambil sikap sangat kontras dengan Shin Tae-yong terkait kehadiran pemain blasteran di timnas Indonesia.
Saat ini, timnas U-17 Indonesia dalam babak final mempersiapkan diri menuju Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar di negeri sendiri.
Meskipun Indonesia membutuhka upgrade signifikan dalam hal materi pemain, Bima Sakti terlihat antusias menyambut pemain diaspora dari luar negeri.
Baca Juga: Seperti Pemain Gagal Indonesia di Eropa, Luqman Hakim Juga Berencana Pulang Kampung ke Liga Malaysia
Saat timnas U-17 pertama kali berkumpul pada Juli, PSSI sejatinya memanggil enam pemain blasteran dari luar negeri untuk diseleksi.
Enam pemain tersebut meliputi Welber Jardim, Madrid Augusta, Mahesa Ekayanto, Staffan Qabiel, Aaron Suitela, dan Aaron Nathan Ang.
Saat timnas U-17 berlatih di Solo, terdapat nama baru seperti Igor Sanders dan Althaf Fawwaz Khan.
Kini setelah drawing fase grup Piala Dunia U-17 2023 diketahui, seluruh nama di atas terlah dicoret, kecuali Welber Jardim.
Pencoretan para pemain blasteran tersebut sempat menuai rasa sinis dari suporter di media sosial, mengingat mereka datang dari negara lebih mapan.
Sinisme itu makin menguat setelah Fawwaz Khan mendapat beasiswa di klub Bundesliga, Schalke 04, tepat setelah dicoret Bima Sakti.
Bima memang sejak awal menekankan akan memprioritaskan pemain binaan sepak bola lokal dalam membangun timnas U-17.
"Dari awal saya sudah mengatakan kalau kualitasnya sama, saya akan memilih pemain kami," ucap Bima.
"Mending kami pilih pemain yang sudah dididik di SSB dan akademi di Indonesia," terangnya.
Sikap tersebut sangat berbeda dengan Shin Tae-yong, yang menuntut timnas Indonesia harus diperkuat pemain blasteran untuk ajang internasional.
Semasa membesut timnas U-20 demi Piala Dunia U-20, Shin Tae-yong meminta PSSI menaturalisasi Elkan Baggott, Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.
Hanya Justin Hubner yang tak bisa diakomodasi PSSI, lantaran sang pemain menarik diri.
Baca Juga: Undian Beruntung Bukan Berarti Grup Enteng, Indonesia Bisa Lihat Nasib Qatar di Piala Dunia 2022
"Memang proses naturalisasi U-20 sedikit terlambat dan saya mohon perhatiannya dari Pak Presiden," pinta Shin.
"Tiga pemain ini harus cepat bergabung, barulah kita membuat tim yang baik," jelasnya.
Timnas senior juga ketiban pemain naturalisasi di era Shin Tae-yong, yaitu Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan rencananya Jay Idzes.
Publik dapat menilai pendekatan ala Bima Sakti tersebut saat timnas U-17 Indonesia mengarungi Piala Dunia U-17 2023 pada November.
Baca Juga: Hasil Persib Vs Persikabo 1973 - Kalah Lagi, Kutukan Aji Santoso Berlanjut di GBLA
Editor | : | Najmul Ula |