Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya melakukan beberapa pergantian untuk mengubah situasi, tetapi tidak banyak membantu dan hasil ini memang sangat tidak kita inginkan," terangnya.
BolaNas.com mencoba menjelaskan mengapa upaya Indra Sjafri dan sejumlah pergantian tersebut tidak membuahkan hasil.
Pertama, sebuah kesalahan menggeser Egy Maulana Vikri menjadi penyerang tengah, sementara tak ada suplai memadai dari sayap.
Egy Maulana Vikri bukanlah sosok jangkung, sedangkan Taiwan bertahan sangat dalam, yang membuat ia terkunci di antara bek raksasa.
Adapun taktik Indra Sjafri yaitu mengirim bola ke sayap, untuk kemudian mencari peluang melepas umpan silang.
Dengan segala hormat, umpan silang semacam itu hampir pasti tak akan mencapai kepala Egy.
Indra baru menyadari kekeliruannya dengan menggeser Egy ke posisi sayap kanan di akhir pertandingan, keputusan yang terlambat.
Kedua, sebuah langkah tanda tanya dengan selalu memulai serangan dari sayap kanan yang diisi Robi Darwis dan Hugo Samir.
Robi Darwis adalah pemain bertahan yang kapabel, tapi terlihat tak memiliki kemampuan dribel untuk melewati lawan.
Editor | : | Najmul Ula |