Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ricky Kambuaya sebelumnya berada dalam penurunan performa, terlihat sejak Piala AFF 2022 dan berlanjut di level klub.
Nyatanya Kambuaya sanggup tampil apik dengan kebisaannya mendribel dan menemukan umpan vertikal.
Duet Sandy-Kambuaya menjadi solusi untuk membongkar parkir bus Brunei, yang menghasilkan empat gol di babak kedua.
Moncernya Sandy-Kambuaya adalah kabar bagus bagi papan skor, tetapi menjadi kabar buruk bagi Arkhan Fikri.
Dalam skenario ideal, Shin Tae-yong akan memainkan skema tiga gelandang, dengan dua gelandang senior plus satu wonderkid.
Arkhan bakal lebih berpeluang terlibat apabila Shin Tae-yong menerapkan 4-3-3 atau 3-5-2, yang membuat dirinya bisa bermain sebagai gelandang serang.
Namun formasi 4-2-4 kala melawan Brunei membuat Shin Tae-yong mensyaratkan daya jelajah tinggi dari para gelandangnya, sesuatu yang mungkin belum dimiliki Arkhan.
Pelatih asal Korea Selatan itu sudah mengetahui segalanya tentang Arkhan, mengingat ia memolesnya sejak berusia 17 tahun di timnas U-19.
Baca Juga: Alasan Konyol PSM Lepas Wiljan Pluim, Pelatih Borneo FC Kasih Paham Bagaimana Pemain Cerdas Bekerja
Tumbuh kembang gelandang Arema FC di tangan Shin Tae-yong mencapai puncaknya kala ia menjadi pemain terbaik Piala AFF U-23 2023 pada Agustus.
Untuk leg kedua, Coach Shin seharusnya bermain lebih coba-coba mengingat keunggulan telak sudah di tangan.
Di Bandar Seri Begawan, sejumlah pemain pelapis seperti Arkhan, Dzaky Asraf, atau Wahyu Prasetyo boleh berharap mendapat kesempatan.
Baca Juga: Dua Gol dalam 10 Menit, Upaya Ramadhan Sananta Ketuk Hati Shin Tae-yong yang Anak Emaskan Hokky
Editor | : | Najmul Ula |