Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Carut Marut Puasa Kemenangan Sebulan Persija Jakarta, Thomas Doll Enggan Jadi Tumbalnya

dila septi asrining kanastren - Senin, 23 Oktober 2023 | 18:39 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, sempat menutupi mulutnya saat hadir dalam sesi jumpa pers di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/10/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, sempat menutupi mulutnya saat hadir dalam sesi jumpa pers di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/10/2023).

BOLANAS.COM - Thomas Doll menyebutkan sistem permainannya bukan sumber masalah Persija Jakarta sepanjang melakoni kompetisi Liga 1 2023/2024.

Hal ini disampaikan pelatih asal Jerman itu usai timnya dibuat bertekuk lutut oleh RANS Nusantara FC pada laga ke-16 Liga 1 2023/2024.

Tim berjuluk Macan Kemayoran itu dipaksa mengakui kemenangan RANS Nusantara dengan hasil akhir 1-2.

Nasib yang dihadapi kedua tim sangat berbeda jika dibandingkan dengan musim lalu.

Persija Jakarta musim 2022/2023 mampu menuntaskan kompetisi dengan bertengger di posisi kedua.

Baca Juga: Klasemen Liga 1 - Kekalahan Kontroversial Persija Bikin Persib Turun dari Tiga Besar

Tim besutan Thomas Doll itu mampu meraup 66 poin hasil memenangkan 20 pertandingan dan ditahan imbang dalam enam laga.

Sedangkan RANS Nusantara finish di posisi terakhir setelah hanya bisa mengoleksi 19 poin dari tiga kali menang serta bermain seri dari 10 laga.

Kesebelasan The Prestige Phoenix itu kini berbalik unggul dengan menghuni papan atas tepatnya pada peringkat ketiga.

Pasukan ibu kota terlihat lebih kesulitan dan semakin terpuruk karena sampai pekan ke-16 Liga 1 musim 2023/2024 hanya mampu menempati posisi 11.

Persija Jakarta dari lima laga terakhir hanya bisa mengamankan poin penuh saat menghadapi Persik Kediri di pekan ke-12.

Saat disinggung apakah hasil buruk tersebut merupakan akibat dari sistem permainan yang diterapkan, Thomas Doll yang menjadi otak terciptanya gaya bermain Persija pun langsung membantah.

"Tidak, (tren negatif) itu bukan karena sistem permainan tim."

"Bisa dilihat musim lalu kami bermain dengan bagus dengan sistem ini. Kami menampilkan permainan menyerang dengan sistem ini," tutur Doll.

Berdasarkan laporan persija.id, juru taktik berusia 57 tahun itu menyebut masalah bukan ada di sistem permainan karena pada musim lalu Persija juga menggunakan sistem yang sama.

Ia menyoroti performa para penggawanyalah yang justru membuat Persija Jakarta terus kehilangan poin penuh.

Baca Juga: Bertanding Lagi di Liga Eropa, Dua Pemain Timnas Indonesia Main Penuh Bersama Klub Ttapi Kompak Dibekuk Lawan

"Musim ini pun kami selalu tampil offensive, banyak buat peluang, tapi memang kami tidak bagus dalam hal finishing."

"Selain itu kami sering kecolongan dalam hal bertahan, itu mengapa kami sering kehilangan poin penuh," sambungnya.

Dalam pernyataannya, Thomas Doll menjadikan RANS Nusantara sebagai contoh tim yang bisa menciptakan peluang dari kesalahan musuh.

Ia pun berharap agar para pemainnya bisa bermain dengan lebih tenang dan waspada ke depannya.

"Kami sering kecolongan gol akibat kesalahan yang kami buat sendiri, jadi melawan RANS yang pandai memanfaatkan kesalahan lawan akan menjadi tantangan untuk kami semua," kata Thomas.

"Para pemain harus bermain lebih tenang dan waspada. Saya yakin mereka bisa melakukannya, jika mereka berhasil kemungkinan untuk menang akan semakin besar," pungkasnya.

Persija Jakarta akan menghabiskan sisa putaran pertama Liga 1 2023/2024 dengan melawan PSIS Semarang pada Minggu 29 Oktober 2023 mendatang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : BolaNas.com,Persija.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.