"Di paruh kedua, saya pikir atmosfernya luar biasa, suporter bersorak dan membantu kami unggul 1-0."

"Tetapi kami gagal mempertahankan keunggulan itu. Persita malah bisa mencetak gol," tutur Thomas Doll dikutip dari Tribunnews.com.

Thomas Doll pun mengakui pekerjaan terbesarnya adalah mempertajam sektor serang Persija Jakarta.

Akan Tetapi hasil imbang kesepuluh Persija musim ini membuktikan jika nemang masalah utama Macan Kemayoran adalah peyelesaian serangan di depan gawang.

"Kami menciptakan banyak peluang tetapi kami tidak mampu mencetak gol," ujar pelatih berusia 57 tahun itu.

"Jadi kami kehilangan dua poin lagi seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya."

"Saya rasa ini masalah terbesar kami. Akan tetapi, kami tidak bisa mengubah hasil ini," tutup Doll.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Persija (@persija)