Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hal itu menegaskan status negeri Gajah Putih sebagai produsen pemain paling bertalenta di Asia Tenggara.
Di Belgia, Indonesia sejatinya memiliki Sandy Walsh yang berlaga di kasta yang sama dengan Mueanta.
Namun, Sandy Walsh bukan berasal dari didikan sepak bola Indonesia, sehingga perbandingan yang lebih tepat yaitu dengan Marselino.
Marselino dan Mueanta sama-sama merantau ke Eropa setelah menjalani sepak bola dalam negeri di Thailand dan Indonesia.
Jika melihat nasib dua pemain itu, maka Mueanta harus diakui berada di posisi lebih baik.
Marselino hanya bermain untuk KMSK Deinze di Challenger Pro League, kasta lebih rendah dibanding OH Leuven.
Wonderkid jebolan Persebaya juga hanya mengoleksi satu gol dalam empat penampilan di Belgia, seluruhnya dicatat pada musim lalu.
Musim ini seharusnya menjadi momen breaktrough Marselino, tetapi perkembangannya terganggu cedera.
Baca Juga: Usaha Macet Ipswich Town di Pucuk Championship, Elkan Baggott Hanya Latihan dan Nonton
Catatan bermain Marselino musim ini terhenti di angka nol, sehingga (untuk sementara) tak bisa dibandingkan dengan Mueanta.
Jika semua berjalan lancar, Marselino bisa saja menantang Mueanta, dengan syarat Deinze promosi ke kasta tertinggi.
Baik Mueanta dan Marselino akan membela negara masing-masing di Piala Asia 2023 bulan depan.
Baca Juga: Kata Shin Tae-yong soal Pemain Timnas Indonesia yang Konsumsi Makanan Sembarangan
Editor | : | Najmul Ula |