Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSIS tak bisa lagi merekrut penyerang asing, karena bursa transfer sudah lewat.
Bagi klub Liga 1, perginya Fortes menjadi alarm bahwa bursa transfer Indonesia memberi dampak merugikan.
Buntut dari penjadwalan serampangan musim ini, bursa transfer Liga 1 digelar tak sinkron dengan kalender dunia.
Saat sepak bola dunia menerapkan bursa transfer awal musim Juli-Agustus, Liga 1 sudah menutup buku pada Juli.
Saat kalender sejagad menerapkan bursa transfer tengah musim pada Januari, PT LIB sudah menutupnya pada November.
Alhasil, terdapat peluang klub luar negeri menggembosi klub Liga 1 di sepanjang bursa transfer Januari, dan klub itu tak bisa mendatangkan striker pengganti.
Situasi ini pernah terjadi di Liga Inggris pada 2018 hingga 2019, saat bursa transfer ditutup lebih awal tetapi liga Eropa lainnya tidak.
“Saya hanya berpikir itu (bursa transfer di tiap negara) harus ditutup pada waktu yang sama,” ujar Juergen Klopp pada Agustus 2019.
Baca Juga: Daftar Tim Lolos Babak 8 Besar Piala Asia 2023, Rival Timnas Indonesia Menuju Gelar Kelima
“Ketika mereka bicara tentang ‘Ayo kita selesaikan sebelum musim dimulai sehingga semua orang tahu skuad finalnya’, itu adalah ide bagus. Tapi ketika yang lain (liga-liga Eropa) tidak mengikuti, maka itu menjadi omong kosong.”
Jika PSSI dan PT LIB ingin meningkatkan kualitas kompetisi, maka masalah bursa transfer ini harus segera disinkronkan.
Editor | : | Najmul Ula |