Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Bagaimana kita bermain taktikal, jadi tidak banyak perbedaan," jelas Sandy Walsh.
Namun, secara kesuluruhan taktikal yang diterapkan tim-tim Asia memang berbeda dengan Eropa.
Negara-negara Asia menunjukkan permainann terbuka untuk bisa mencetak gol sebanyak mungkin.
"Tetapi saya pikir lebih terorganisir (di Eropa) ketika di Asia lebih terbuka dan mungkin lebih menarik, lebih banyak gol dan aksi, lebih menyerang," tutur Sandy.
Sedangkan di Eropa untuk saat ini lebih banyak bermain terorganisir sehingga terkadang bisa meraih cleansheet.
"Ketika di Eropa kita mencoba bermain lebih terorganisir dan mencoba clean sheet dan mencoba menang dengan tidak banyak perbedaan."
"Tetapi di Asia kita bermain dengan segala cara dan terbuka."
"Cepat-cepat maju jadi mungkin itu perbedaan utama," pungkasnya.
Secara produktivitas sebenarnya tidak jauh beda antara Eropa dan Asia.
Contohnya dari Piala Eropa 2020 silam yang dimenangkan oleh Timnas Italia.
Tercatat 142 gol dari total 51 pertandingan yang digelar di Piala Eropa 2020.
Dengan jumlah laga yang sama, Piala Asia 2023 menghasilkan 132 gol dengan rataan 2,59 gol per match.
Perbandingan selanjutnya bisa dilihat pada perhelatan Piala Eropa 2024 yang akan berlangsung di Jerman.
Editor | : | Nungki Nugroho |