Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Momen besar tercipta pada menit ke-82, saat bek Persis Dika Kuswardani terhadap winger Persita direspons peluit Thoriq Alkatiri.
Wasit FIFA milik Indonesia tersebut kemudian meminta konsultasi VAR untuk memastikan pelanggaran tersebut.
Setelah beberapa lama, ia berlari ke tepi lapangan untuk melihat kembali insiden dalam tayangan ulang dan mode lambat.
Sejurus kemudian, Thoriq membentuk isyarat VAR menggunakan tangan dan menganulir penalti.
Ia menganggap pelanggaran tersebut tidak cukup kuat untuk menjatuhkan lawan, sehingga penalti harus dibatalkan.
Beneran nih keputusan VAR oleh Wasit (yang harusnya memiliki lisensi VAR) menggunakan hasil tayangan ulang seperti ini untuk menentukan apakah itu penalti atau tidak? pic.twitter.com/2rJGKcoB9u
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) March 7, 2024
Pertandingan berakhir dengan tanpa insiden lagi, dan Persis menjuarai EPA U-20 di rumah sendiri.
Sayangnya, publik tidak puas dengan keputusan wasit yang dibantu teknologi tersebut.
Tayangan VAR dalam siaran langsung, beserta yang ditampilkan di ruang VAR, hanya disajikan oleh satu sudut pandang kamera.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Dewa United Taklukkan Persikabo, Pasukan Aji Santoso Hampir Pasti Degradasi
Terdapat satu alternatif kamera, tetapi juga dari sudut yang sama.
Editor | : | Najmul Ula |