Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas U-23 Indonesia menjadi perhitungan sangat serius bagi Guinea dalam perebutan tiket Olimpiade Paris 20024, sehingga terpaksa mengganti pelatihnya menjadi lebih hebat.
Guinea dan Indonesia akan bertarung di INF Clairefontaine, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis (9/5/2024), dalam play-off Olimpide itu.
Guinea adalah peringkat keempat Piala Afrika U-23 2023 yang berakhir Juli tahun lalu.
Indonesia juga menyandang peringkat keempat Piala Asia U-23 2024 yang tuntas 3 Mei.
Duel play-off tersebut merupakan langkah terakhir untuk bisa bermain di Olimpiade Paris 2024.
Siapa pun pemenangnya akan bergabung ke Grup A sepak bola Olimpiade, yang sudah berisi tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Baca Juga: Alfeandra Dewangga Kirim Sinyal Perkuat Indonesia Vs Guinea di Play-off Olimpiade Paris 2024
Nah, menjelang pertarungan itu, ada yang menarik dari Timnas U-23 Guinea.
Per April 2024 ini Federasi Sepak Bola Guinea (GFF) mengganti pelatih kepala timnas mudanya itu dengan sosok lebih berpengalaman, yakni Kaba Diawara.
Diawara adalah pelatih timnas senior Guinea yang ditugaskan mempersiapkan Algassime Bah dkk menghadapi play-off dengan target lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Sedangkan pelatih awal Timnas U-23 Guinea, Morlaye Cisse, digeser menjadi asisten Diawara.
Cisse mulai mengasuh tim muda Guinea itu sejak September 2022.
Meski performanya dinilai bagus karena bisa membawa Guinea menjadi peringkat keempat Piala Afrika U-23 2023, Cisse dipecat oleh Komite Normalisasi GFF pada 24 Juli 2023.
Namun, setelah Aboubacar Sampil terpilih sebagai Presiden GFF pada 6 Januari 2024, dia kembali menjadi pelatih Timnas U-23 Guinea.
Menghadapi perkembangan terkini, termasuk lawan Guinea di play-off, GFF tak mau berspekulasi dengan kemampuan Cisse, sehingga langsung menunjuk Diawara.
Diawara sudah melatih timnas senior Guinea sejak Oktober 2021.
Pria kelahiran Toulon, Prancis, itu sudah merasakan asam-garam sepak bola dan teruji dibanding Cisse.
Dia membina kariernya di banyak klub ternama Prancis, seperti Bordeaux, Marseille, dan Paris Saint-Germain.
Diawara juga sempat mencicipi sepak bola Inggris melalui Arsenal, Blackburn Rovers, dan West Ham United.
Bahkan, dia juga pernah membela Timnas U-21 Prancis pada 2004.
"Laga play-off memberikan saya kehormatan dan kebanggaan, karena terakhir kali kami tampil di Olimpiade adalah pada 1968. Satu-satunya cara kami lolos adalah dengan menang, jadi kami akan tampil maksimal. Olimpiade adalah suatu kebanggaan," tegas Diawara kepada FIFA.
Guinea tampil di Olimpiade 1968 sebagai timnas senior, sebelum pembatasan usia menjadi U-23 diberlakukan mulai 1992.
Dengan lahir, tumbuh, dan berkarier lama di Prancis, Diawara merasa dirinya dan tim sebagai tuan rumah ketika menghadapi Timnas U-23 Indonesia di INF Clairefontaine.
"Jika kami bisa lolos ke Olimpiade Paris, itu akan memvalidasi hasil proses yang telah kami mulai sejak saya mengambil alih timnas pada Oktober 2021."
"Sejak awal, saya telah membangun proyek dengan pemain muda untuk membuat landasan. demi masa depan Guinea," tegas Diawara.
Diawara berhasil membawa Timnas Guinea ke perempat final Piala Afrika 2023.
Di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia sudah meraih 3 poin dari dua laga Grup G.
Untuk sementara, Guinea berada di posisi ketiga klasemen di bawah Aljazair (6) dan Botswana (3).
Perjuangan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih panjang karena ada delapan laga lagi.
Hanya juara grup yang lolos otomatis, sedangkan runner-up harus mengikuti play-off.
Diawara bertekad membuktikan kemampuannya dengan meloloskan Guinea untuk pertama kali ke Piala Dunia.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | FIFA.com,Guineenews.org |