Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, buah simalakama itu harus ditelan Riski Afrisal dan dia mengambil pilihan dengan kepentingan lebih besar.
Toh, ia juga mendapat pengalaman dan pelajaran berharga bersama timnas U-20 dan akan memengaruhi jalan kariernya.
Pemain sayap berumur 18 tahun ini sudah menjadi andalan Madura United sejak awal.
Pada babak final Chmpionship Series Liga 1 lawan Borneo FC, ia tampil penuh di leg pertama. Timnya pun meraih kemenangan 1-0.
Di leg kedua, ia bermain 45 menit terakhir dan ikut membantu timnya menang 3-2 untuk memastikan ke final Championship Series Liga 1.
Perjuangan satu musim itu akhirnya membawa Madura United ke partai puncak untuk berebut gelar juara dengan Persib Bandung.
Tapi, di momen penting itu Riski Afrisal justru harus meninggalkan Madura United.
"Setelah lawan Borneo, saua mendapat telepon dari coach Indra Sjafri untuk gabung (dengan timnas U-20) ke Italia dan tampil di Toulon Cup di Prancis," cerita Riski Afrisal.
Di situlah dia merasa berada di persimpangan, tapi mudah mengambil keputusan karena kepentingan tim nasional bagaimana pun lebih penting. Apalagi ia masih pemain junior yang butuh banyak pengalaman dan ini kesempatan langka juga.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | BolaSport.com |