Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas U-20 Indonesia belum memainkan sepak bola sempurna saat mengalahkan Maladewa dan Timor Leste.
Selalu ada cela dalam dua kemenangan timnas U-20 Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Dunia U-20 2025.
Pada laga pertama, Garuda Muda memang sanggup membungkam Maladewa dengan skor 4-0.
Namun kemenangan itu didapat setelah melalui babak pertama yang menyedihkan dengan tanpa gol.
Barulah setelah terjadi perubahan formasi dan penurunan level lawan, Indonesia bisa mencetak empat gol.
Pada laga kedua, tim Merah Putih meraih hasil lebih tidak menggembirakan dengan skor 3-1 atas Timor Leste.
Dony Tri Pamungkas dkk kembali mengandalkan permainan cutback yang sudah terbaca.
Saat unggul 2-0, Indonesia justru kecolongan serangan balik Timor Leste yang membuat skor menjadi 2-1.
Komentator Bung Yusuf Kurniawan bahkan sampai berujar permainan Indonesia sangat template dan mudah terbaca.
Baca Juga: Ernandi Ari Resmi Tergusur di Persebaya, Maarten Paes Makin Merajalela di Timnas Indonesia
Pada akhirnya Muhammad Ragil bisa membuat skor menjadi lebih telak 3-1 melalui, lagi-lagi cutback diakhiri tap in.
Pola permainan yang hanya satu dimensi itu patut dipertanyakan mengingat Indra Sjafri menghabiskan banyak waktu bersama pemain.
Catatan BolaSport.com menunjukkan Indra menggelar training camp selama 156 hari atau lima bulan hanya pada tahun 2024 ini!
Dengan kalender yang baru memasuki September, angka tersebut adalah lebih dari 50 persen karier pemain dalam satu musim!
Permainan Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 menunjukkan panjangnya durasi training camp tidak sebanding dengan performa yang dihasilkan.
Para pemain kehilangan bulan-bulan berharga yang seharusnya digunakan untuk berkompetisi level tinggi di Liga 1.
Indra Sjafri membela diri, walau tak menjelaskan mengapa timnya tampil buruk.
"Yang membedakan saat melawan Timor Leste di ASEAN Cup U-19 2024 dengan sekarang adalah babak kedua."
"Kami banyak peluang di babak kedua, cuma finishingnya tak banyak gol."
Baca Juga: Rizky Ridho Pilih Posisi Favorit Bek Tengah-Kanan, Pesaing Baru Datang dari UEFA Europa League
"Pada babak kedua kami melakukan beberapa pergantian pemain dengan melakukan rotasi formasi 3-5-2."
"Bahkan, mereka (Timor Leste) mencetak satu gol."
"Tapi saya tetap memberikan apresiasi kepada semua pemain," kata Indra Sjafri.
Jadi, sampai kapan PSSI akan menggelar TC jangka panjang yang justru kontraproduktif bagi pengembangan pemain?
Baca Juga: Calon Juara yang Seret Gol, Persebaya Puncaki Klasemen Liga 1 dengan Lini Depan Ompong
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | BolaSport.com |