Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelajaran dari Bahrain, Indonesia Harus Bisa 'Bunuh Waktu' dan Jangan Sembarangan Bikin Pelanggaran

Najm Ula - Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:38 WIB
Aksi Mees Hilgers, Ragnar Oratmangoen dan Calvin Verdonk  saat laga Bahrain Vs Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Rifa, Bahrain pada Kamis (10/10/2024).
PSSI
Aksi Mees Hilgers, Ragnar Oratmangoen dan Calvin Verdonk saat laga Bahrain Vs Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Rifa, Bahrain pada Kamis (10/10/2024).

Sebagai contoh, gol pertama Bahrain dari tendangan bebas jarak jauh Mohamed Marhoon berasal dari pelanggaran tak perlu.

Malik Risaldi melakukan pelanggaran karena tak bisa melindungi bola, walaupun pemain lawan sedang mengarah ke area sendiri.

Di level ini, satu peluang bisa menjadi gol, terbukti dengan tendangan bebas spektakuler Marhoon.

Pada menit akhir saat mempertahankan skor 2-1, Witan Sulaeman menjadi pemain yang harus dikoreksi.

Sentuhan pertama Witan setelah masuk adalah sapuan bola yang mengarah ke kotak penalti sendiri.

Bola liar jatuh ke arah Witan, dan sentuhan kedua sang baby shark adalah pelanggaran terhadap lawan di muka kotak.

Belum berhenti di situ, dalam situasi serangan balik 1v2, Witan gagal mengirim umpan pembunuh ke Marselino Ferdinan.

Bola diintersep bek Bahrain dan berbalik lagi menjadi serangan ke gawang Maarten Paes.

Andai Witan mengirim bola sempurna ke Marselino, atau ia berlari ke pojok untuk mengulur waktu, peluit akhir sudah menunggu.

Baca Juga: Sudahi Era Jordi Amat, Ia Tak Bisa Imbangi Idzes-Hilgers, Rizky Ridho Lebih Layak Jadi Starter Timnas Indonesia

Editor : Najm Ula
Sumber : BolaSport.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.