Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Prihatin dengan Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia, Anggota DPR Minta Kevin Diks Jadi Pemain Terakhir

Nungki Nugroho - Selasa, 5 November 2024 | 14:09 WIB
Kevin Diks akan segera diproses untuk membela timnas Indonesia.
INSTAGRAM/@ERICKTHOHIR
Kevin Diks akan segera diproses untuk membela timnas Indonesia.

BOLANAS.COM - Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, berharap naturalisasi Kevin Diks menjadi yang terakhir untuk timnas Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Anita ketika rapat persetujuan naturalisasi bersama Menpora.

Dalam hal ini, Komisi X DPR RI membahas usulan naturalisasi calon pemain timnas Indonesia, Kevin Diks.

Bek FC Copenhagen itu telah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI untuk melanjutkan proses naturalisasi.

Namun, sosok Anita mencuri perhatian lewat pendapatnya di sela rapat kerja.

Ia berharap ini menjadi naturalisasi terakhir yang dilakukan PSSI dan Kemenpora.

Baca Juga: Proses Naturalisasi Kevin Diks Disetujui DPR, Sumpah WNI Dipercepat Seminggu Sebelum Lawan Jepang

"Kami berharap sebagai rakyat Indonesia, sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia, saya berharap bahwa semoga ini yang terakhir," kata Anita dikutip dari BolaSport.com, Selasa (5/11/2024).

Menurutnya, Indonesia memiliki banyak atlet yang bisa memperkuat tim Garuda.

"Karena kita tidak miskin atlet. Siapa bilang kita miskin, kita banyak atlet, kenapa kita harus ambil dari luar terus?" ucap Anita.

Anggota DPR dari fraksi Demokrat itu meminta PSSI untuk mengulik lagi bakat terpendam yang ada di penjuru Tanah Air.

Terutama Nusa Tenggara Timur yang merupakan daerah pilih (dapil) wanita berusia 50 tahun tersebut.

"Apalagi saya dari Nusa Tenggara Timur, provinsi tertinggal, terbelakang, tetapi gudangnya atlet," ucap Anita.

"Lari, tinju, sepak bola, saya rasa pasti kita punya banyak atlet di Indonesia."

"Pertanyaan saya, kenapa kita harus mengambil dari luar?," tambahnya.

Anita menyoroti kewajaran PSSI yang telah menaturalisasi banyak pemain luar negeri.

Baca Juga: Hokky Caraka Tertantang Hadapi Dua Bintang Premier League saat Indonesia Vs Jepang

Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah saat mengkritik keras naturalisasi Timnas Indonesia dalam Rapat Kerja DPR RI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2024).
TANGKAP LAYAR/ YOUTUBE DPR RI
Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah saat mengkritik keras naturalisasi Timnas Indonesia dalam Rapat Kerja DPR RI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2024).

"Bukan sekali dan ini sudah beberapa kali (naturalisasi)," kata Anita.

"Ini perlu dipertanyakan dan menjadi perhatian kita semua, Bapak Ibu. Mau sampai kapan kita terus mengambil atlet dari luar?"

"Untuk tiga atlet yang luar biasa ini, kami berharap mereka memberikan yang terbaik buat Indonesia."

"Tetapi bagaimana kalau ini gagal lagi? Jangan kita ulangi lagi, panggil dari luar tetapi tidak membanggakan."

Anita berharap PSSI bisa memberikan pembinaan bagi bibit lokal supaya tidak perlu naturalisasi lagi.

"Saya yakin atlet Indonesia punya fisik yang kuat asal tepat pembinaannya, bagaimana Kemenpora mendidik mereka," tutur Anita.

"Kalau kita bisa membanggakan Indonesia dengan anak-anak lain, kenapa kita harus ambil dari luar?" pungkasnya.

Dalam pemanggilan terakhir, timnas Indonesia diperkuat 14 pemain naturalisasi untuk melawan Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

1. Maarten Paes (FC Dallas)
2. Jay Idzes (Venezia FC)
3. Jordi Amat (Johor Darul Ta’zim FC)
4. Mees Hilgers (FC Twente)
5. Justin Hubner (Wolves U-21)
6. Calvin Verdonk (NEC Nijmegen)
7. Shayne Pattynama (KAS Eupen)
8. Sandy Walsh (KV Mechelen)
9. Thom Haye (Almere City)
10. Nathan Tjoe-A-On (Swansea City)
11. Ivar Jenner (FC Utrecht)
12. Ragnar Oratmangoen (FCV Dender)
13. Rafael Struick (Brisbane Roar)
14. Eliano Reijnders (PEC Zwolle)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : BolaSport.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.