Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jepang Panggil Striker Buas Liga Skotlandia, Indonesia Bangun Tembok Tebal dengan Masuknya Kevin Diks

Najm Ula - Jumat, 8 November 2024 | 15:00 WIB
Striker Jepang, Kyogo Furuhashi, saat memperkuat Vissel Kobe. Kini dia membela klub Liga Skotlandia, Celtic FC.
J LEAGUE
Striker Jepang, Kyogo Furuhashi, saat memperkuat Vissel Kobe. Kini dia membela klub Liga Skotlandia, Celtic FC.

"Dan kali ini saya memilih dia."

Selain Furuhashi, Jepang masih memiliki striker kelas Eropa lain seperti Kaoru Mitoma (Brighton) atau Takumi Minamino (Monaco).

Sebagai jawaban atas ancaman Samurai Biru, Indonesia merespons dengan mempertebal lini pertahanan.

Tembok belakang yang sudah diisi Jay Idzes, Justin Hubner, Jordi Amat, Calvin Verdonk, dan Rizky Ridho itu akan makin bertambah tebal.

Satu nama terbaru didatangkan dari Eropa, juga berlabel Liga Champions Eropa, yaitu Kevin Diks (FC Copenhagen).

PSSI sudah menggelar rapat kerja dengan DPR RI mengenai naturalisasi Diksi, yang berarti hanya perlu satu tahap lagi.

Tahap terakhir yaitu sumpah WNI akan dilakukan di Denmark, mengingat jadwal padat Diks bersama FC Copenhagen.

Jika tak ada aral, pemain serbabisa di sektor belakang itu bisa disahkan FIFA untuk didaftarkan melawan Jepang.

“Ya rencana diambil (sumpah tanggal 7 November 2024) oleh Kementerian Hukum,” kata Dito Ariotedjo.

Baca Juga: Persib Bangkit dari Kubur, Tyronne Bawa Maung Bandung Tatap Fase Gugur Liga Champions Asia

“Rencananya (pengambilan sumpahnya) di Denmark,” ucapnya.

Dengan Diks, Idzes, Ridho sebagai trio bek tengah, rasanya Garuda siap meladeni Mitoma dkk di GBK.

Baca Juga: Cinta Tak Pudar untuk Elkan Baggott, Fans Indonesia Minta Bek Blackpool Kembali Bela Merah Putih

Editor : Najm Ula
Sumber : flashscore.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.