Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tidak ada yang salah dari pernyataan Ridho, publik harus menghormati pendirian pemain dan klub.
Malah, kasus Ridho bisa menjadi contoh lantaran beberapa tahun lalu terdapat pemain Indonesia lainnya yang pindah ke Eropa dengan cara tersendiri.
Pada akhir tahun 2020, Bagus Kahfi yang saat itu dianggap sebagai penyerang muda terbaik Indonesia diminati FC Utrecht (Belanda).
Namun, Bagus terhalang kontrak jangka panjang dengan Barito Putera.
Langkah yang diambil Bagus adalah dengan mencuit di media sosial untuk mengungkapkan kegundahannya yang ingin hengkang.
Publik segera bersimpati pada sang wonderkid dan menyerang Barito Putera yang menolak melepas pemain.
Setelah saga transfer berbulan-bulan, Barito akhirnya mengikhlaskan Bagus pergi ke FC Utrecht pada Januari 2021.
Setelah berkarier 2,5 tahun di Belanda dan Yunani tanpa membuahkan hasil, Bagus akhirnya kembali ke pangkuan Barito Putera.
Dalam kasus lain seperti Pratama Arhan, pihak klub PSIS Semarang berbesar hati melepas sang pemain tanpa biaya transfer ke Tokyo Verdy (Jepang).
Baca Juga: Bocoran 12 Pemain Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024, Asnawi dan Arhan Pimpin Pemain U-22
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | Transfermarkt.co.id |