Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Namun, kami akan membangun kekompakan dan menciptakan sesuatu yang baik," ujar pelatih asal Korea Selatan itu.
Dua pertandingan berlalu, percobaan mengirim pemain U-22 ke ajang terganas Asia Tenggara tampak merupakan sebuah blunder.
Para pemain yang seharusnya berkembang secara alami, kini terlihat terbebani ekspektasi dan rawan dihujat netizen.
Saat Thailand dan Vietnam lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia, mereka memang mengirim tim pelapis ke Piala AFF.
Namun Thailand dan Vietnam tidak secara ekstrem mengirim timnas U-22 seperti PSSI, melainkan hanya menurunkan pemain senior di kompetisi lokal.
PSSI sebenarnya bisa mengambil opsi tersebut, dengan mengirim pemain matang dari Liga 1, alih-alih pemain belia minim pengalaman.
Nama-nama seperti Fachruddin Aryanto, Wahyu Prasetyo, Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, hingga Dimas Drajad, akan menjadi opsi lebih baik.
Nasi sudah menjadi bubur, Indonesia harus melakoni sisa turnamen dengan minim pemain matang.
Justin Hubner dan Ivar Jenner tidak dilepas klub, Marselino Ferdinan berbuat khilaf dengan memperoleh kartu merah.
Netizen pun mulai menggerutu, "siapa suruh memakai timnas U-22?"
Baca Juga: Kombinasi Lini Tengah Indonesia di Neraka Vietnam, Bertahan Hidup Tanpa Marselino dan Ivar Jenner
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | PSSI |