Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dua Alasan Shin Tae-yong Sebut Timnas Indonesia Memang Pantas Kalah dari Vietnam

Nungki Nugroho - Selasa, 17 Desember 2024 | 10:30 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang lawan Vietnam, Sabtu (14/12/2024).
PSSI
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang lawan Vietnam, Sabtu (14/12/2024).

2. Kelelahan

Kebugaran pemain juga dianggap menjadi faktor kekalahan Indonesia dari Vietnam.

Shin menyoroti regulasi fase Piala AFF yang memakan waktu perjalanan.

Sistem kandang-tandang dinilai membuat para pemain kelelahan.

"Bukan hanya Indonesia saja, semua tim juga mengalami kesulitan yang sama."

"Beberapa negara bahkan tidak memiliki penerbangan langsung sehingga harus terbang lebih dari 10 jam."

"Misalnya, kami pernah harus terbang lebih dari 12 jam untuk sampai ke Myanmar," jelas STY.

Bahkan, Shin Tae-yong sebagai pelatih sendiri merasa lelah dengan situasi tersebut.

Apalagi para pemain yang bertanding di lapangan.

Menurutnya, AFF harus memikirkan ulang untuk mengubah skema fase grup.

"Sebagai pelatih, saya merasa lelah, lalu seberapa lelahkah para pemain?"

"Saya tetap berpendapat bahwa babak penyisihan grup harus fokus, sedangkan babak berikutnya harus dimainkan kandang dan tandang. Pergerakan seperti ini tidak masuk akal dan harus diubah," tutupnya.

Setelah melawan Vietnam, Indonesia diuntungkan dengan waktu istirahat yang lebih panjang jelang laga berikutnya.

Skuad Garuda bisa melakukan recovery selama lima hari sebelum lawan Filipina pada 21 Desember 2024.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : BolaNas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.