Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemudian Piala AFF kemarin membuktikan pembinaan dalam negeri, yang tidak lain adalah hasil kerja PSSI, masih bergerak di situ-situ saja.
Shin Tae-yong bersalah karena pemilihan pemain yang dalam beberapa individu, bukanlah pemain terbaik di posisi masing-masing.
Jika Shin mau memanggil pemain di bawah 17 tahun, maka opsi terbaiknya adalah Riski Arisal, bukan Arkhan Kaka.
Apabila ia mau memanggil bek tengah pelapis, maka pilihan patennya adalah Iqbal Gwijangge, bukan Sulthan Zaky.
PSSI dan Shin juga patut disalahkan karena tetap mendaftarkan Justin Hubner dan Ivar Jenner, padahal dua pemain itu tak akan dilepas klubnya.
Sudah begitu, para pemain turut memperparah keadaan dengan mudah tersulut emosi, telunjuk mengarah pada Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri.
Jadi, riuh media sosial soal Shin Tae-yong dipecat atau tidak, semestinya tidak perlu ada.
Shin Tae-yong dikontrak hingga 2027 dan membuktikan diri bisa membawa Indonesia berbicara banyak di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Coach Shin percaya pada rencana yang saya dan PSSI miliki," kata ketum PSSI Erick Thohir.
"Dan dia bekerja sama dengan saya untuk mengeksekusinya secara tulus."
"Saya sangat menghormati banyak prestasi yang telah dipersembahkan Shin Tae-yong untuk sepak bola Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Kalahkan Marselino Jadi Gelandang Andalan Shin Tae-yong, Achmad Maulana Syarif Siap Gendong Arema FC
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | BolaSport.com |