Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Piala AFF Kegagalan Bersama PSSI dan Shin Tae-yong, Mengapa Harus Ada Debat Kusir Pemecatan?

Najm Ula - Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers usai laga lawan Laos di ASEAN Cup 2024 pada Kamis (12/12/2024) malam WIB
NAJMUL ULA/BOLANAS.COM
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers usai laga lawan Laos di ASEAN Cup 2024 pada Kamis (12/12/2024) malam WIB

BOLANAS.COM - PSSI dan Shin Tae-yong bertanggung jawab atas kegagalan timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024, tetapi bukan berarti harus ada pemecatan.

Beberapa waktu terakhir, sepak bola Indonesia tengah dirundung pilu lantaran timnasnya keok di ajang serendah Piala AFF.

Timnas Indonesia tersingkir di fase grup ASEAN Cup 2024, gagal lolos ke semifinal untuk pertama kali sejak 2018.

Netizen terbelah, pendukung Shin Tae-yong di satu sisi dan penolak sang pelatih Korea Selatan di sisi seberangnya.

Satu hal yang menggelitik, mengapa harus ada isu pencopotan STY, saat kesalahan seharusnya dipanggul bersama sang pelatih dan federasi?

Sejak sebelum turnamen, PSSI dan pelatih bersepakat hanya akan mengirim mayoritas pemain di bawah 22 tahun.

Keputusan itu membuat Indonesia rentan menjadi bulan-bulanan oleh tim senior negara lain, dan memang itulah yang terjadi kemudian.

PSSI bersalah karena tidak mampu menyediakan kolam pemain (talent pool) yang bisa bersaing di level Asia Tenggara.

Semua prestasi tim Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026 mencuat karena digendong pemain naturalisasi.

Baca Juga: Kata Pelatih Baru Oxford United Usai Menang di Laga Debut, Marselino Ferdinan Belum Muncul

Kemudian Piala AFF kemarin membuktikan pembinaan dalam negeri, yang tidak lain adalah hasil kerja PSSI, masih bergerak di situ-situ saja.

Shin Tae-yong bersalah karena pemilihan pemain yang dalam beberapa individu, bukanlah pemain terbaik di posisi masing-masing.

Jika Shin mau memanggil pemain di bawah 17 tahun, maka opsi terbaiknya adalah Riski Arisal, bukan Arkhan Kaka.

Apabila ia mau memanggil bek tengah pelapis, maka pilihan patennya adalah Iqbal Gwijangge, bukan Sulthan Zaky.

PSSI dan Shin juga patut disalahkan karena tetap mendaftarkan Justin Hubner dan Ivar Jenner, padahal dua pemain itu tak akan dilepas klubnya.

Sudah begitu, para pemain turut memperparah keadaan dengan mudah tersulut emosi, telunjuk mengarah pada Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri.

Jadi, riuh media sosial soal Shin Tae-yong dipecat atau tidak, semestinya tidak perlu ada.

Shin Tae-yong dikontrak hingga 2027 dan membuktikan diri bisa membawa Indonesia berbicara banyak di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Coach Shin percaya pada rencana yang saya dan PSSI miliki," kata ketum PSSI Erick Thohir.

Baca Juga: Hasil Semifinal ASEAN Cup 2024 - Pria Berdarah Jawa Gagal Nyekor, Rumput Sintetis Singapura Tak Hentikan Vietnam

"Dan dia bekerja sama dengan saya untuk mengeksekusinya secara tulus."

"Saya sangat menghormati banyak prestasi yang telah dipersembahkan Shin Tae-yong untuk sepak bola Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Kalahkan Marselino Jadi Gelandang Andalan Shin Tae-yong, Achmad Maulana Syarif Siap Gendong Arema FC

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najm Ula
Sumber : BolaSport.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.