Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Walhasil, tujuan pemasaran pun salah sasaran karena perbedaan perekonomian Korea dengan negara-negara di ASEAN.
"Pemasaran di Asia Tenggara tidak hemat biaya," tulis Nate yang mengaku telah mewawancarai salah satu pengurus klub Korea.
Gaji pemain ASEAN juga dianggap terlalu mahal bila dibandingkan dengan kemampuannya.
"Gaji tahunan pemain kompetitif Asia Tenggara setidaknya 200 juta won, jadi lebih baik mencari pemain dari Amerika Selatan atau Eropa Timur untuk mendapatkan uang tersebut," tulisnya.
Arhan lantas dibandingkan dengan dua bintang Thailand, Chanathip Songkrasin dan Theerathon Bunmathan.
Keduanya telah sukses berkarier dan memunculkan pasar Asia Tenggara di Liga Jepang.
"Di J-League (Jepang), pemasaran Asia Tenggara sukses berkat pemain seperti Chanathip Songkrasin dan Theerathon Bunmathan yang memainkan lebih dari 20 pertandingan di liga."
"Tidak ada pemain Asia Tenggara sekaliber itu di K-League, dan sulit untuk mendatangkan mereka," tulis Nate.
Chanathip mampu mencatat 14 gol dari 99 penampilan bersama Consadole Sapporo di Liga Jepang musim 2018-2021.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | nate.com |