Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Naturalisasi Tersendat, Tim Geypens dan Dion Markx Batal Perkuat Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2025

Nungki Nugroho - Kamis, 16 Januari 2025 | 14:30 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersalaman dengan calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Tim Geypens (kanan).
INSTAGRAM/@ERICKTHOHIR
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersalaman dengan calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Tim Geypens (kanan).

Masa reses DPR berlangsung pada 6 Desember 2024 hinga 20 Januari 2025.

Sehingga tidak memungkinkan untuk mengesahkan naturalisasi Geypens dan Markx sebelum pendaftaran ke Piala Asia U-20.

"Jadi jangan salahkan DPR, soal prosesnya aja. Karena jadwalnya teman-teman DPR kan memang sampai tanggal 20," ucap Arya.

"Jadi ya kita harus ikutin. Jadi ada proses itu. Jadi memang ini berat bagi semua, tetapi ya gimana," imbuhnya.

Pelatih timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, juga mengonfirmasi bahwa Dion Markx dan Tim Geypens tak masuk skuadnya.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersalaman dengan calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Dion Markx (kanan).
INSTAGRAM/@ERICKTHOHIR
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersalaman dengan calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Dion Markx (kanan).

Ia berharap keduanya bisa bermain andaikata Indonesia lolos ke Piala Dunia.

"Saya sudah mendaftarkan 47 pemain karena memang AFC (federasi sepak bola Asia) memberi batas waktu tanggal 13 Januari."

"Jadi dengan demikian, Dion dan Tim tidak saya masukkan ke dalam skuad AFC ini dan mudah-mudahan nanti (mereka) masuk dalam skuad, jika kita insyaallah lolos ke Piala Dunia U-20," jelas Indra.

Sebagai gantinya, saat ini Indra Sjafri memanggil Baker bersaudara yakni Matthew Baker dan Timpthy Baker.

Editor : Nungki Nugroho
Sumber : BolaSport.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.