Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas U-20 Indonesia menelan kekalahan telak 0-3 dari Iran, persiapan berbulan-bulan ala Indra Sjafri terasa sia-sia.
Timnas U-20 Indonesia mengawali Piala Asia U-20 2025 dengan hasil terburuk.
Garuda Muda takluk 0-3 dari tim terkuat Iran pada laga pembuka Grup C, Kamis(13/2/2025) malam.
Tiga gol Iran dilesakkan Hesam Nafari, Esmaeil Gholizadeh, Mobin Dehghan, tanpa mampu dibalas Jens Raven dkk.
Pelatih Indra Sjafri kemudian menyalahkan anak asuhnya yang lemah dalam duel udara dan duel satu lawan satu.
Alih-alih menimpakan kesalahan pada pemain, pelatih 61 tahun itu harus introspeksi, apakah dirinya sudah melakukan yang terbaik.
Kekalahan semalam mengulangi memori fans Tanah Air pada Piala Asia U-19 2014, kala Garuda Muda juga ditangani Indra Sjafri.
Saat itu, Evan Dimas dkk dianggap sebagai generasi emas yang tak takut pada siapa pun, kecuali Tuhan.
Sayangnya timnas U-19 angkatan Evan Dimas tersebut mengalami mismanajemen hingga banyak pemainnya terbuang kariernya.
PSSI bersama Indra menjadikan skuad belia itu sebagai sirkus yang diarak keliling Indonesia dengan tajuk Tur Nusantara.
Pemain tidak mendapatkan laga kompetitif selama hampir satu tahun, dan hanya bertanding dengan tim-tim daerah.
Alhasil saat Piala Asia U-19 2014 tiba, para pemain berada dalam kondisi jenuh.
Tiga kekalahan didapat dari Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab, dengan produktivitas gol 2-8 (-6).
Indra masih menikmati karier kepelatihan cukup moncer setelah bencana tersebut, sedangkan para pemainnya kelimpungan.
Evan Dimas, bintang terbesar tim tersebut, tak punya klub saat usianya belum menginjak 30 tahun.
Satu dekade usai pelajaran dari Tur Nusantara, Indra masih menerapkan TC jangka panjang yang sama.
Ia menggembleng anak asuhnya dalam TC berdurasi 9 bulan sejak 2024, sama dengan satu musim kompetisi profesional.
Hasil dari TC tersebut adalah, kekalahan dari Yordania dan Suriah di turnamen Challenge Series U-20, lalu tumbang dari Iran di ajang sesungguhnya.
Baca Juga: Yokohama Bukan Sembarang Klub, Sandy Walsh Gabung Klub Cabang Manchester City di Liga Jepang
"Kami tidak bermain begitu buruk, tetapi kami kurang dalam antisipasi untuk umpan-umpan silang Iran."
"Selain itu, antisipasi bola-bola atas, dan duel satu lawan satu kami kurang,” kata Indra Sjafri.
"Sebenarnya kita punya kecepatan dan kesempatan untuk lakukan serangan balik bahkan ada beberapa kali bisa membuat peluang," tandasnya.
Apakah Indra sudah sepatutnya dianggap sebagai artefak di museum?
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | The-AFC.com |