Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI memberi kebebasan Indra Sjafri untuk menentukan training camp dan memanggil pemain timnas U-20 Indonesia, tanpa hasil memadai.
Satu hal yang bisa dipelajari antara Piala Asia U-20 2023 dan Piala Asia U-20 2025 adalah perbedaan kualitas pelatih.
Di Piala Asia U-20 2023, Indonesia ditangani sosok sekaliber Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong menggelar TC jangka panjang, yang berbuah hasil maksimum berupa empat poin di Uzbekistan.
Hasil tersebut bahkan diraih tanpa pemain naturalisasi, serta minus Marselino Ferdinan yang tak dilepas klub Belgia.
Beranjak ke Piala Asia U-20 2025, timnas U-20 dilatih pelatih kawakan nan kuno Indra Sjafri.
Indra Sjafri pernah gagal dengan Tur Nusantara pada 2013-14 yang merusak generasi Evan Dimas.
Kini menangani generasi Dony Tri Pamungkas, Indra menggelar TC jangka panjang sejak Desember 2023.
Pemusatan latihan berbiaya besar di Italia, Prancis, Jepang, hingga Korea Selatan disetujui oleh PSSI.
Selama 10 bulan, para pemain mengorbankan karier mereka di klub untuk bergelut dengan pelatihan medioker timnas U-20.
Tidak bisa tidak disebut medioker, jika melihat hasil akhir di China sepekan belakangan.
Indonesia kalah telak 0-3 dari Iran dan 1-3 dari Uzbekistan, dengan kelemahan besar pada defending set piece.
Pada laga terakhir melawan Yaman, Garuda Muda beruntung tidak kalah dengan skor 0-0.
Andai tak ada berbagai penyelamatan ajaib kiper Fitrah Maulana, Indonesia bakal pulang dengan tangan hampa.
Penghakiman bisa diutarakan: Indra Sjafri gagal menangani timnas U-20 meski sudah memakan karier pemain dan merepotkan klub.
Pelatih 62 tahun itu semestinya "dipenggal" PSSI, seperti halnya Shin Tae-yong usai Piala AFF 2024.
"Mengenai hal-hal yang apakah daya harus di evaluasi atau harus diganti dan lain sebagainya," ujar Indra Sjafri.
"Saya menyerahkan sepenuhnya pada PSSI."
"Jangankan diganti, karena ini tugas negara apapun resiko dari kegagalan ini saya secara kesatria bertanggung jawab."
"Jadi, apapun bukan hanya pergantian pelatih, saya siap untuk itu," lanjutnya.
Satu tahun dalam karier Kadek Arel dkk hilang untuk menemui kegagalan gara-gara pelatih yang tak cakap.
Jika kemampuan pelatih lokal masih gini-gini aja, PSSI semestinya memberi pos pelatih timnas kepada pelatih asing.
Baca Juga: Persija Tiba-tiba Terperosok ke Peringkat Empat, Rizky Ridho Optimis Bisa Kembali Dekati Persib