Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman mengalami nasib berbeda di kompetisi Indonesia walau sama-sama membawa bekal dari Eropa.
Indonesia pernah mempunyai dua wonderkid yang sempat menimba ilmu di Eropa, bahkan pernah bermain di klub yang sama.
Dua wonderkid tersebut yaitu Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, dengan usia hanya berjarak satu tahun.
Egy mendarat di Lechiga Gdansk (Polandia) pada Juli 2018, lalu Witan menyusul ke Radnik Surdulica (Serbia) pada Januari 2020.
Takdir mempertemukan keduanya pada paruh kedua 2021/22, saat bermain bersama di FK Senica (Slovakia).
Egy bermain di sana sejak awal musim, sedangkan Witan bergabung pada tengah musim sebagai pinjaman dari Lechia.
Dua pemain yang juga sama-sama kidal itu juga pulang ke Indonesia pada momen yang sama, yaitu bursa transfer Januari 2023.
Witan mendarat di Persija Jakarta, sedangkan Egy berlabuh di klub anyar Dewa United.
Dua tahun berlalu, tampak Egy bisa lepas landas sebagai pemain elite Liga 1, sedangkan Witan kesulitan bersaing di Persija.
Sejak pertama kali tiba di Persija, Witan memang mengalami kesulitan beradaptasi dengan sistem yang dibangun Thomas Doll.
Saat ia tampak mulai nyetel pada tengah musim 2023/24, manajemen justru meminjamkannya ke Bhayangkara FC.
Musim ini, ia tampak tak mendapat tempat permanen di skuad besutan Carlos Pena.
Dari 21 penampilannya di Liga 1 2024/25, hanya satu kali ia bermain penuh 90 menit.
Hanya delapan kali ia tampil sebagai starter, selebihnya dalam 13 pertandingan hanya bertindak sebagai pengganti.
Kontribusi golnya pun nihil, hanya ada empat asis atas namanya.
Ia tampak menjadi korban dari regulasi pemain U-22, di mana Persija lebih sering menurunkan Ferarri atau Rayhan untuk mengisi slot itu, sehingga tak ada ruang untuk Witan.
Di lini depan, Pena lebih memilih Ryo Matsumura dan Gustavo Almeida, bahkan Marko Simic yang jauh lebih uzur.
Adapun Egy menjadi pemain yang memenuhi potensinya bersama Dewa United besutan Jan Olde Riekerink.
Egy mencatatkan 10 gol dan 4 asis dalam 23 pertandingan musim ini bersama Dewa yang kini menghuni peringkat dua.
Pengetahuan sepak bola yang didapat dari Eropa memudahkan Egy menyamai standar pemain asing seperti Alexis Messidoro atau Taisei Marukawa.
Tak hanya itu, suami Adiba Khanza itu juga diketahui kerap melakukan pidato ruang ganti dengan berbahasa Inggris.
Jadi, apakah Witan mampu kembali bangkit dan merealisasikan status wonderkidnya?
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | Transfermarkt.co.id |