Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Satu-satunya kiper senior tersisa, Aprianto, malah mengalami cedera patah kaki saat bermain di Liga Champions Asia tak lama kemudian.
Baca Juga: Mengoleksi Banyak Jersey, Seragam Burnley Paling Istimewa di Mata Gelandang Persebaya
Pelatih Sriwijaya FC saat itu, Rahmad Darmawan, mengambil langkah berani dengan mendatangkan Andritany Ardhiyasa.
Kala itu, Andritany hanyalah siswa SMA yang punya catatan bagus di sepak bola junior.
Ia sempat menjadi penjaga gawang terbaik dalam sebuah Kejuaraan Pelajar Asia pada 2007, saat Indonesia menjadi runner-up di belakang Korea Selatan.
Kisah seorang "bocah" yang kaget dengan sepak bola level tertinggi Indonesia tersebut dikisahkan oleh Andritany sendiri di blog pribadinya.
Saat itu, Andritany baru membaca berita di Tabloid BOLA bahwa Sriwijaya FC mengalami krisis kiper.
Pada hari itu juga ia mendapat panggilan untuk terbang ke Palembang menjalani trial selama tiga hari bersama skuad utama Sriwijaya FC.
Baca Juga: Tak Seperti di Malaysia, Pelatih Fisik Arema FC Betah di Indonesia Berkat Keluarga
Sukses menjalani trial, Andritany yang waktu itu masih berusia 17 tahun langsung menandantangani kontrak profesional.
Editor | : | Mukhammad Najmul Ula |
Sumber | : | andritany26.blogspot.com |