Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Witan yang tinggal menceploskan bola ke gawang kosong malah mengirim bola ke jala samping.
Witan dapat dikatakan bermain dengan workrate tinggi, tetapi dengan finishing yang amburadul seperti halnya pemain Indonesia lain.
Di laga sebelumnya, Witan, Egy Maulana Vikri, dan Hansamu Yama bergantian membuang peluang yang 99 persen seharusnya menjadi gol.
Kembali soal rendahnya penguasaan bola Indonesia, boleh jadi ada sebab lain yang membuat Shin Tae-yong memerintahkan pemainnya menunggu.
Sebab itu adalah kemampuan dasar pemain Indonesia dalam mengumpan yang menyedihkan, ditandai berbagai umpan salah saat unggul pemain.
Timnas Indonesia kini cuma bisa berharap sistem menunggu dengan pressing dan counter attack tersebut dapat membawa trofi Piala AFF mampir ke Tanah Air.
Editor | : | Nungki Nugroho |